Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 102
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, bahwa Satgas Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (PPMI) merupakan ujung tombak dalam perlindungan warga negara
yang akan bekerja sebagai pekerja migran. Satgas PMII memiliki peran penting karena selain
pandemi Covid-19, saat ini Indonesia masih dihadapkan pada penempatan pekerja migran non-
prosedural yang dapat berakibat pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
JADI PEKERJA MIGRAN HAK TIAP WARGA, MENAKER JAMIN AMAN SEJAK
BERANGKAT HINGGA PULANG
Menaker Ida Fauziyah menegaskan, bahwa Satgas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)
merupakan ujung tombak dalam perlindungan warga negara yang akan bekerja sebagai pekerja
migran.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan, bahwa Satgas Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (PPMI) merupakan ujung tombak dalam perlindungan warga negara
yang akan bekerja sebagai pekerja migran. Satgas PMII memiliki peran penting karena selain
pandemi Covid-19, saat ini Indonesia masih dihadapkan pada penempatan pekerja migran non-
prosedural yang dapat berakibat pada tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Satgas PPMI wilayah embarkasi/debarkasi/daerah asal PMI, merupakan ujung tombak dalam
rangka memastikan kehadiran negara dalam melindungi warga negaranya," kata Ida saat
membuka Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Tahun
2020 di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
( ) Menurut Menaker Ida, menjadi pekerja migran merupakan hak setiap warga negara. Sehingga
ketika ada warga negara yang akan menjadi pekerja migran, negara harus hadir untuk
memastikan proses migrasi aman, yakni mulai dari proses persiapan dari kampong halaman
hingga kembali ke kampung halaman. Semua itu harus dipastikan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan pemerintah.
"Di sinilah peran penting Satgas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memastikan
pekerja migran kita mendapatkan perlindungan sejak akan berangkat dari kampung halaman,
hingga kembali ke kampung halaman," katanya.
Ida menjelaskan, Rakornas ini merupakan pertemuan penting dan strategis. Melalui forum ini,
semua pihak terkait dapat berkoordinasi membahas berbagai persoalan dan dinamika di
lapangan, serta mengevaluasi dan memperbaiki program kerja Satgas selanjutnya.
Dia pun mendorong Satgas PPMI untuk terus melakukan upaya-upaya nyata dalam pelindungan
CPMI, PMI, serta keluarganya mulai dari sebelum, selama, dan setelah bekerja. "Saya berharap,
dari Rakor ini dihasilkan masukan untuk perbaikan tata kelola, pola kerja dan pola koordinasi,
sehingga ke depannya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Binapenta & PKK, Suhartono menyatakan,
bahwa Rakor Satgas PPMI merupakan pertemuan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh
Kemnaker. Rakor ini bertujuan membahas dan menyatukan persepsi terkait implementasi PPMI,
101