Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 NOVEMBER 2020
P. 151

KEMNAKER TEKEN MOU DENGAN POLRI TERKAIT PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  melakukan  penandatangan  nota  kesepahaman
              terkait  penempatan  calon  pekerja  migran  Indonesia  (CPMI)  dengan  Kepolisian  Republik
              Indonesia (Polri), Kamis (19/11/2020).

              Menaker  Ida  Fauziyah  mengatakan,  ini  merupakan  bagian  dari  upaya  pihaknya  untuk
              memberikan perlindungan bagi PMI yang akan berangkat di luar negeri.

              "Payung  hukum  perlindungan  pekerja  migran  diatur  dalam  Undang-undang  nomor  18  tahun
              2017,  dilakukan  dari  hulu  sampai  hilir,  dari  kampung  halaman  sampai  kembali  ke  kampung
              halaman, itu semua diatur," ujar Ida di Jakarta, Kamis (18/11/2020).

              Ida  menilai  dibutuhkan  sinergitas  dan  kordinasi  antar  para  stakeholder  untuk  mewujudkan
              perlindungan terhadap PMI, termasuk dengan Polri. Menurutnya perlindungan terhadap PMI itu
              mudah, yang sulit adalah komitmen terhadap perlindungan itu sendiri.

              "Penandatangan itu mudah yang sulit mungkin kedepannya pengimplementasian dan sosialisasi
              kepada seluruh jajaran kepolisian di daerah," kata Ida.

              Dalam  undang-undang  18  tahun  2017  diterangkannya  bahwa  pekerja  migran  yang  akan
              berangkat keluar negeri diharapkan merupakan pekerja migran yang kompeten.

              "Itu menjadi syarat mutlak," kata Ida Namun hal itu tak jarang menjadi sumber permasalahan
              terkait pelindungan PMI.

              Para  pekerja  migran  terkadang  nekat  untuk  pergi  keluar  negeri  tanpa  memiliki  kompetensi,
              termasuk soal kompetensi dalam berbahasa asing.

              Padahal kompetensi sangat penting bagi perlindungan PMI, dimana PMI akan pergi ke negara
              penempatan dengan penuh percaya diri tanpa harus takut berurusan dengan imigrasi.

              "Bahasa Indonesia saja mereka masih sulit memahami. Bagaimana kita bisa membayangkan
              mereka bekerja di luar negeri. Kompetensi bahasa aja tidak mereka miliki," ujar Ida.


              Bahkan tak jarang pekerja migran tak mengerti kontrak kerja dan hak-hak perlindungan yang
              seharusnya mereka dapatkan.

              Ida  mengajak  semua  pihak  termasuk  kepolisian  Indonesia  ikut  menyadari  pentingnya
              perlindungan  bagi  PMI.  Melakukan  penundaan  penempatan  PMI  juga  dinilai  melanggar  hak
              konstitusi calon pekerja migran.


              Oleh karena itu, sinergitas ini diharapkan menjadi perlindungan tahap awal sebelum pekerja
              migran ditempatkan ke negara penempatan.

              "Kita bersinergi untuk memberikan perlindungan yang maksimal," ujar Ida.


              Nota kesepahaman tentang kesinergisan tugas dan fungsi antara Menaker dengan kepolisian
              negara RI dilakukan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.

              Perjanjian kerja sama ini juga tentang pertukaran data dan informasi serta pendampingan dalam
              penanganan penempatan calon pekerja migran Indonesia.
                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156