Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 106

Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan
              Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
              Pihaknya mengecam aturan tersebut karena buruh bisa dikontrak hingga 5 tahun tanpa adanya
              kepastian diangkat sebagai karyawan tetap.

              "Nah, begitu 5 tahun, harapan untuk diangkat sebagai karyawan tetap pasti hilang, kenapa?
              Karena kontrak dia bisa berulang-ulang tanpa batas waktu periode," kata Presiden KSPI Said
              Iqbal saat dihubungi detikcom, Minggu (28/2/2021).

              Dijelaskannya, jika tidak ada periode kontrak, hanya batas waktu kontrak maka akan terjadi
              kontrak yang berulang-ulang.

              "Misal dikontrak 2 minggu ya bisa dipecat, dikontrak lagi sebulan dipecat, dikontrak lagi setahun,
              bisa saja terjadi dalam 5 tahun periode kontraknya ratusan kali," sebutnya.
              Secara  psikologis,  menurutnya  aturan  tersebut  bisa  membuat  buruh  merasa  tidak  nyaman
              bekerja di perusahaan. Akibatnya produktivitas akan turun sehingga yang rugi perusahaannya
              juga.

              "Itu produktivitas pasti menurun. Sebenarnya rugi perusahaan itu. PP Nomor 35 ini merugikan
              pengusaha juga sebenarnya kalau dipikirkan secara baik-baik, sebagai perusahaan yang modern
              ya. Kalau perusahaan abal-abal tentu senang ya karena (bisa) kontrak pecat-kontrak pecat,"
              tambahnya.
              Mengutip  PP  35/2021,  pasal  5  menerangkan  PKWT  berdasarkan  jangka  waktu  dibuat  untuk
              pekerjaan tertentu yaitu: a. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang
              tidak terlalu lama; b. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau c. Pekerjaan yang berhubungan
              dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau
              penjajakan.

              Apa bedanya dengan aturan terdahulu? Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah
              (PP) Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu
              Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

              Pasal 4 dijelaskan bahwa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) didasarkan atas: a. Jangka
              waktu b. Selesainya suatu pekerjaan tertentu "PKWT tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang
              bersifat tetap," demikian dijelaskan dalam pasal 4 butir 2 dikutip detikcom, Minggu (28/2/2021).
              Pasal 5 Menerangkan PKWT berdasarkan jangka waktu dibuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:
              a.  Pekerjaan  yang  diperkirakan  penyelesaiannya  dalam  waktu  yang  tidak  terlalu  lama;  b.
              Pekerjaan yang bersifat musiman; atau c. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru,
              kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.
              PKWT dalam aturan baru, pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak
              terlalu lama dilaksanakan paling lama 5 tahun. Itu diatur dalam pasal 6. Pasal 8 menjelaskan
              PKWT berdasarkan jangka waktu dapat dibuat untuk paling lama 5 tahun.

              Dalam hal jangka waktu PKWT akan berakhir dan pekerjaan yang dilaksanakan belum selesai
              maka dapat dilakukan perpanjangan PKWT dengan jangka waktu sesuai kesepakatan antara
              pengusaha dengan pekerja/buruh, dengan ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT beserta
              perpanjangannya tidak lebih dari 5 tahun.
              Perbandingannya dengan aturan terdahulu di halaman selanjutnya.

              Undang-undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan,  tepatnya  pasal  59  ayat  1
              menjelaskan perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu
                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108