Page 3 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 3
Judul Unrealized loss" Bisa Terjadi Setiap Investor
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL Pg3
Jurnalis Bani
Tanggal 2021-03-02 05:46:00
Ukuran 116x92mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 4.872.000
News Value Rp 14.616.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Budi Frensidy (Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) Universitas Indonesia) Bisa Terjadi Setiap Investor. Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Budi Frensidy menilai, kerugian yang
belum terealisasi (unrealized loss) seperti dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri
dan PT BPJS Ketenagakerjaan (BPfS TK) bisa terjadi pada setiap investor di pasar modal. Budi
dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dalam investasi saham maupun
reksadana saham, unreal-izedloss merupakan hal yang biasa. Saham merupakan instrumen
investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang tinggi, namun risikonya juga lebih tinggi
dibandingkan instrumen lainnya di pasar modal.
Ringkasan
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia,
Budi Fren-sidy menilai, kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss) seperti dalam kasus
dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri dan PT BPJS Ketenagakerjaan (BPfS TK) bisa terjadi
pada setiap investor di pasar modal.
UNREALIZED LOSS" BISA TERJADI SETIAP INVESTOR
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia,
Budi Frensidy menilai, kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss) seperti dalam kasus
dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri dan PT BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) bisa terjadi
pada setiap investor di pasar modal.
Budi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, dalam investasi saham maupun
reksadana saham, unrealized loss merupakan hal yang biasa. Saham merupakan instrumen
investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang tinggi, namun risikonya juga lebih tinggi
dibandingkan instrumen lainnya di pasar modal." Unrealized loss bisa berbalik menjadi unrealized
gain saat pasar saham membaik. Perubahan dari unrealized loss ke unrealized gain ini
bergantung kondisi pasar dan juga saham yang dimiliki investor," ujarnya.
2