Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 6
Judul Investor Pasar Modal Bisa Alami Potensial Loss
Nama Media Koran Sindo
Newstrend Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL Pg9
Jurnalis Rakhmat Baihaqi
Tanggal 2021-03-02 05:37:00
Ukuran 114x108mmk
Warna Warna
AD Value Rp 66.690.000
News Value Rp 200.070.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Budi Frensidy (Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal FEB Universitas Indonesia) Hedge
fund profesional tidak ada yang tidak pernah mengalami unrealized loss. Sebagian besar akan
mengalaminya ketika market sedang bersih
Ringkasan
Kerugian yang dialami PT Asabri dan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menjadi perhatian
para investor di pasar modal. Pasalnya,kedua institusi asuransi tersebut 'disebut mengalami
kerugian besar akibat investasinya di pasar modal. Namun, kerugian yang dialami keduanya
dinilai baru sebatas potensial loss atau unrealized loss. Hal ini khususnya terjadi pada aset-aset
investasi Asabri dan BPJamsostek yang belum dilakukan penjualan se-hingga potensi
kerugiannya belum terealisasi.
INVESTOR PASAR MODAL BISA ALAMI POTENSIAL LOSS
Kerugian yang dialami PT Asabri dan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menjadi perhatian
para investor di pasar modal. Pasalnya,kedua institusi asuransi tersebut disebut mengalami
kerugian besar akibat investasinya di pasar modal.
Namun, kerugian yang dialami keduanya dinilai baru sebatas potensial loss atau unrealized loss.
Hal ini khususnya terjadi pada aset-aset investasi Asabri dan BP Jamsostek yang belum dilakukan
penjualan sehingga potensi kerugiannya belum terealisasi.
Contohnya investasi yang dilakukan Asabri dan BP Jamsostek melalui reksadana yang dikelola
oleh perusahaan Manajer Investasi (MI) dan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Potensi kerugian ini terjadi akibat nilai investasi yang menjadi underlying reksa dana
mengalami penurunan.
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan,
unrealized loss bisa terjadi pada setiap investor. Pengelola dana atau manajer investasi top sekali
pun tidak bisa menjamin keuntungan karena pergerakan harga saham bergantung pasar. Tidak
5