Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 4

Kasus dugaan korupsi yang terjadi di Asabri dan BPJS TK terus menjadi perhatian para investor
              di pasar modal. Kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asuransi tersebut disebut mengalami
              kerugian besar akibat investasinya di pasar mpdal. Kejaksaan Agung yang menangani kedua
              kasus itu menaksir Asabri merugi hingga Rp23 triliun dan BPJS TK juga rugi sekitar Rp20 triliun.

              Namun kerugian yang dialami kedua BUMN tersebut sebagian dinilai baru sebatas potensi atau
              unrealized loss. Hal tersebut khususnya terjadi pada aset-aset investasi Asabri dan BPJS TK yang
              belum

              dilalaikan penjualan sehingga potensi kerugiannya belum terealisasi. Contohnya investasi yang
              dilakukan  Asabri  dan  BPJS  TK  melalui  reksa  dana  yang  dikelola  oleh  perusahaan  Manajer
              Investasi (Ml) dan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Potensi kerugian itu
              terjadi akibat nilai investasi yang menjadi underiying reksa dana menurun.

              Budi menuturkan, pengelola dana atau manajer investasi top sekali pun, tidak bisa menjamin
              keuntungan karena pergerakan harga saham tergantung pasar.
              Tidak ada jaminan juga bahwa saham-saham dengan fundamental baik, seperti yang masuk
              indeks LQ45, dapat terbebas dari risiko penurunan harga. Begitu pun dengan saham-saham yang
              berkapitalisasi menengah atau kecil sekalipun.

              "Hedge fund profesional tidak ada yang tidak pernah mengalami unrealized loss. Sebagian besar
              alam mengalaminya ketika market sedang bearish," kata Budi.

              Dalam akuntansi, lanjut Budi unrealized loss biasanya tidak dicatatkan dalam laporan laba rugi
              namun masuk ke pendapatan menyeluruh (compreheosive income). Sebab, aset saham biasanya
              masuk ke akun tersedia untuk dijual atau available for sell saat dibeli.

              Penurunan nilai saham tersebut benar-benar menjadi kerugian atau tidak, akan bergantung pada
              saat penjualan aset tersebut dilakukan.

              Jika saham yang nilainya turun kemudian dijual pada posisi rugi, tentu kerugian akan menjadi
              teralisasi. Sebaliknya selama saham tersebut tidak dijual, maka tidak akan terjadi kerugian alias
              hanya unrealized loss. O nnl/biini



































                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9