Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 80

Salah satu pasal yang jadi kontroversi dan ditentang serikat buruh adalah Bab V tentang Tata
              Cara Pemutusan Hubungan Kerja. Bagian regulasi terkait PHK diatur dalam Pasal 36, Pasal 37,
              Pasal 38, dan Pasal 39.

              Dalam PP Nomor 35 Tahun 2021, pemerintah memperbolehkan perusahaan atau pengusaha
              melakukan PHK kepada karyawannya dengan 7 alasan. Berikut rinciannya:  PP Nomor 35 Tahun
              2021 juga mengatur soal hak pesangon bagi pekerja korban PHK. Berdasarkan Pasal 40 ayat
              (2),  berikut  perhitungan  pesangon  korban  PHK:  Sementara  dalam  Pasal  43  diatur,  bahwa
              perusahaan  atau  pemberi  kerja  bisa  mengurangi  jumlah  pesangon  yang  harus  dibayarkan
              kepada  pekerja  sebagaimana  ketentuan  yang  diatur  dalam  Pasal  40,  apabila  perusahaan
              melakukan efisiensi yang disebabkan karena kerugian perusahaan.

              Jika  memenuhi  syarat  tersebut,  maka  perusahaan  diizinkan  pemerintah  untuk  memberikan
              pesangon sebesar separuh atau 0,5 kali dari besaran pesangon di Pasal 40.

              Namun, pekerja bisa mendapatkan tambahan berupa uang penghargaan masa kerja sebesar 1
              kali dari ketentuan di Pasal 40 ayat (3).

              Ketentuan pengurangan pesangon juga bisa dilakukan perusahaan apabila ada pengambialihan
              perusahaan yang mengakibatnya perubahan syarat kerja dan pekerja tidak bersedia melanjutkan
              hubungan kerja (Pasal 42 ayat (2)).
              Dikonfirmasi  terpisah,  Sekretaris  Jenderal  Kemenaker  Anwar  Sanusi,  menjelaskan  meski
              perusahaan dibolehkan pengurangi jumlah uang pesangon pekerja atau buruh korban PHK, ada
              persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan.

              "Pernyataan ini perlu kami luruskan, PP Nomor 35 Tahun 2021 mengatur mengenai besaran nilai
              uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sesuai dengan alasan
              PHK yang juga sudah disebutkan dalam PP tersebut," kata Anwar dihubungi Kompas.com.

              "Jadi  tidak  benar  perusahaan  dapat  memberikan  (pesangon)  separuhnya  saja,  hal  ini  harus
              dilihat dulu PHK-nya dalam konteks atau alasan apa," lanjut dia.

              Menghindari  aji  mumpung  perusahaan  yang  tidak  masuk  dalam  alasan  PP  tersebut,  maka
              Kemenaker  akan  memperkuat  pengawasan  sehingga  tidak  terjadi  pemberian  pesangon  PHK
              separuh.

              "Ada pengawasan tenaga kerja, itu yang juga akan kita perkuat sehingga berbagai moral hazard
              (penyimpangan moral) bisa kita minimalisir," ujar Anwar.



























                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85