Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 MARET 2021
P. 82

APINDO BATAM : TIDAK BENAR KALAU TURUNAN UU CIPTA KERJA RUGIKAN KAUM
              BURUH.
              Batam: Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Batam menepis keluhan dari serikat pekerja
              bahwa turunan UU Ciptakerja khususnya empat Peraturan pemerintah dengan nomor 34,35,36
              dan 37 dapat semakin menggerus dan merugikan buruh, justru Apindo berkeyakinan bahwa
              turunan  undang  -  undang  tersebut  menyelamatkan  kedua  belah pihak baik  pekerja  maupun
              pengusaha.

              Ketua  Apindo  Batam,  Rafki  Rasyid  meminta  para  serikat  untuk  membaca  lebih  teliti turunan
              undang  -  undang  tersebut,  sebab  menurut  pengusaha  peraturan  pemerintah  yang  telah
              diterbitkan  ini  sebenarnya  lebih  melindungi  dan  memberikan  kepastian  hukum  kepada  para
              buruh,  khususnya  saat  mengalami  pemutusan  hubungan  kerja  akan  ada  tunjangan  dari
              pemerintah yang diberikan sampai si pencari kerja mendapatkan pekerjaan baru.

              "menurut kami itu lebih melindungi kawan - kawan buruh, lebih memberikan kepastian hukum
              termasuk ada tambahan ketika kawan kawan buruh mengalami kehilangan pekerjaan itu ada
              semacam tunjangan dari pemerintah ataupun BPJS ketenagakerjaan sampai ia mendapatkan
              pekerjaan  baru,  itu  cukup  fair  bagi  kami"  ucap  Ketua  Apindo  Batam,  Rafki  Rasyid.  Senin
              (01/03/21).

              Selain itu Rafki juga mengatakan langkah pemerintah melalui turunan UU Ciptaker tidak hanya
              melindungi buruh tetapi juga membela para pencari kerja yang tidak memiliki serikat dengan
              membuka lapangan pekerjaan seluas - luasnya melalui PP turunan tersebut.

              "ada pihak yang terlupakan, yaitu kawan - kawan, adik - adik yang tidak punya asosiasi, yaitu
              para pencari kerja. para pencari kerja ini adalah yang baru lulus sekolah, baru lulus kuliah dan
              tidak mungkin membentuk serikat buruh ataupun serikat usaha sehingga mereka tidak mampu
              bersuara,  padahal  jumlahnya  ini  pengangguran  sangat  banyak  ditengah  pandemi  bahkan
              dibatam  lebih  dari  10  persen,  siapa  yang  mau  menyuarakan  mereka  ini  ?  inilah  juga  yang
              dilindungi pemerintah" Tambah Rafki.
              Sebelumnya diberitakan Pihak pekerja merasa bahwa turunan dari undang - undang cipta kerja
              yang telah diterbitkan pemerintah beberapa waktu lalu semakin menggerus hak - hak dari buruh
              yang ada di Indonesia, adapun 4 peraturan pemerintah yang paling di protes oleh buruh ialah
              PP nomor 34 tentang penggunaan tenaga kerja asing, PP no 35 tentang perjanjian kerja waktu
              tertentu, alih daya, waktu kerja,waktu istirahat dan pemutusan hubungan kerja, PP nomor 36
              tentang pengupahan dan PP nomor 37 tentang penyelenggaraan program jaminan kehilangan
              pekerjaan.

              Panglima Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Suprapto menyoroti PP no 37 tahun 2021
              tentang penyelenggaraan program jaminan kehilangan pekerjaan. Suprapto mengatakan bahwa
              pemerintah menjamin masyarakat kelas pekerja yang kehilangan pekerjaan tetap mendapatkan
              jaminan social, akan tetapi hal tersebut akan mustahil sebab pengusaha berpotensi menolak jika
              mereka harus membayarkan iuran tersebut saat pekerja masih berstatus aktif.

              "apakah dengan flexible workers ini pemerintah sudah  menjamin pekerja di indonesia ketika
              sudah  tidak  bekerja  jaminan  sosial  atau  ketenaga  kerjaannya  ada  ?  ini  tidak  ada,  ini  juga
              menyangkut  juga  adanya  jaminan  kehilangan  pekerjaan.  Kalau  iuran  itu  dibebankan  ke
              pengusaha itu saya yakin pengusaha akan menolak, tapi kalau itu tidak ada iuran untuk dana
              jaminan  kehilangan  pekerjaan  hanya  mengambil  dari  dana  yang  saat  ini  ada  di  BPJS
              Ketenagakerjaan lama lama dana itu akan habis" Jelas Suprapto. (ARK).




                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87