Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 17

"Pemenuhan  pembayaran  tunjangan  hari  raya,  tanpa  disadari  dapat  membantu  peningkatan
              perekonomian dari sisi permintaan," jelas Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden
              (KSP) Fadjar Dwi IVisnuwardhani, Kamis (22/4).

              Menurut Fadjar, tunjangan hari raya merupakan pendapatan non upah. Adapun pekerja/buruh
              yang berhak atas TI1R adalah Pekerja/Buruh PKWTT (pekerja tetap) dan Pekerja/ Buruh PKWT
              (pekerja kontrak) yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

              Pada  umumnya,  THR  wajib  diberikan  oleh  Pengusaha  kepada  Pekerja/Buruh  serta  Wajib
              dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya keagamaan. Keputusan THR untuk tahun ini
              sudah  tertuang  dalam  Surat  Edaran  Menaker  RI  Nomor  M/6/  HK.04/IV/2021  tentang
              Pelaksanaan  Pemberian Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  tahun  2021  Bagi  Pekerja/Buruh  di
              Perusahaan.

              Namun,  kata  Fadjar,  Covid-19  memberikan  dampak  yang  signifikan  terhadap  kondisi
              perekonomian pada saat itu terutama terhadap kelangsungan usaha. Untuk itu, dalam kerangka
              pelaksanaan THR 2021, walaupun diberikan kesempatan untuk melakukan perundingan bipar-
              tite antara pihak pengusaha dan perwakilan pekerja jika pengusaha merasa tidak mampu, namun
              terdapat perbedaan dengan aturan 2020.

              Salah satunya mengenai kesepakatan yang dibuat harus tertulis dan memuat waktu pembayaran
              T1IR keagamaan dengan syarat paling lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan tahun 2021
              kepada pekerja/ buruh yang bersangkutan.

              Selain itu, perusahaan harus dapat membuktikan ketidakmampuan membayar THR 2021 secara
              tepat waktu berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              "Apabila besaran nilai tunjangan hari raya yang ditetapkan dalam PK, PP, PKB, atau kebiasaan
              lebih besar dari nilai THR di atas, maka TFIR yang dibayarkan kepada Pekerja/Buruh sesuai
              dengan PK, PP, PKB atau kebiasaan yang telah dilakukan," ungkap Fadjar.
              Fadjar juga mengingatkan, pemberian THR didasarkan pada Pasal 9 PP Nomor 36 Tahun 2021
              tentang  Pengupahan;  dan  Permenaker  Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya
              Keagamaan bagi Pekerja/ Buruh di Perusahaan.

              Adapun  untuk  pengawalan  pelaksanaan  tunjangan,  dibentuk  posko-posko  THR  2021  yang
              bertujuan  untuk  memberikan  pelayanan  informasi,  konsultasi,  pemantauan  pelayanan,
              pengaduan pembayaran tunjangan hari raya tersebut.

              "Posko ini bisa diakses melalui daring dan luring," tutup Fadjar. (git/fin)























                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22