Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 21
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, THR Keagamaan diberikan kepada pekerja yang telah
mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus dan pekerja yang mempunyai hubungan
kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau tertentu.
Besaran THR yang diberikan bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih diberikan satu bulan upah, pekerja yang telah mempunyai masa kerja satu
bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan diberikan secara proporsional dengan
perhitungan masa kerja dibagi 12 dikalikan satu bulan upah.
Sedangkan pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan dihitung
secara khusus.
Untuk pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung
berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya
Keagamaan. Pekerja yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan
dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja.
Heru menyampaikan, bagi perusahaan yang masih terdampak pandemi Covid-19 dan berakibat
tidak mampu memberikan THR Keagamaan sesuai waktu yang ditentukan, wajib melakukan
dialog dengan pekerja untuk mencapai kesepakatan yang dibuat secara tertulis yang memuat
waktu pembayaran THR, paling lambat sebelum Hari Raya Keagamaan.
"Perusahaan yang kesulitan merealisasikan pembayaran THR sesuai ketentuan agar segera
berkonsultasi ke Disnakerin. Pekerja yang hak atas TI1R tidak dibayarkan sesuai ketentuan, baik
besarnya THR maupun waktu pembayarannya, agar menyampaikan aduan ke Disnakerin, secara
daring atau luring," ujar Heru. (nam/wan)
20