Page 309 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 APRIL 2021
P. 309

BELUM ADA YANG ANGKAT BENDERA PUTIH

              Terkait Pemberian THR Keagamaan

              Perusahaan  wajib  memberikan  tunjangan  hari  raya  (THR)  kepada  pekerja  buruh.  Aturannya
              tertuang  dalam  surat  edaran  (SE)  tentang  pelaksanaan  pemberian  tunjangan  hari  raya
              keagamaan tahun 2021 bagi pekerja/buruh di perusahaan dari Kemenaker.

              Sampai  saat  ini,  perusahaan  di  Bondowoso  belum  ada  yang  angkat  bendera  putih.  Artinya,
              dianggap seluruh perusahaan siap memberikan THR.
              Kepala Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DP-MPTSP
              dan Naker) Nunung Setia ningsih mengatakan, pemberian THR 2021 mengacu pada SE yang
              telah dikeluarkan, baik dari Kemenaker maupun gubernur.

              Langkah selanjutnya, DP-MPTSP akan melaporkan ke Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin serta
              melakukan tahap sinkronisasi. "Sebelum ditetapkan, kami akan sinkronkan SE itu dengan kondisi
              (perusahaan) di Bondowoso," katanya.

              Nunung  melanjutkan,  saat  ini  pihaknya  masih  menunggu  SE  gubernur mengenai  THR  2021.
              Sebab, SE gubernur tentang THR masih belum turun. "Sembari menunggu SE gubernur, kami
              akan menurunkan petugas ke perusahaan-perusahaan untuk memberikan informasi kaitannya
              dengan SE Kemenaker tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021," ujarnya.
              Tak dimungkiri, sejumlah sektor usaha terpukul akibat pan-demi Covid-19. Sehingga, ia meminta
              perusahaan dan buruh berunding untuk mencari solusi atau kesepakatan dalam pemberian THR
              2021. Sementara, sesuai aturan THR wajib diberikan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya
              Idul Fitri. "Kalau sudah ada kesepakatan dalam pemberian THR, segera lapoikan kepada kami,''
              terangnya.

              Nunung menyebutkan, sampai hari ini belum ada perusahaan yang mengajukan dispensasi atau
              keringanan pemberian THR 2021. Pada kegiatan monitoring dan evaluasi (mo-nev) beberapa
              hari belakangan, juga tak ada keluhan dari perusahaan terkait THR.

              Pembayaran THR keagamaan diberikan kepada pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa
              kerja satu bulan secara terus-menerus atau lebih. THR

              keagamaan  juga  diberikan  kepada  pekerja  atau  buruh  yang  mempunyai  hubungan  kerja
              denganpengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
              tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara
              terus-menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar satu bulan upah. Sementara,
              bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus,
              tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa
              kerja dibagi 12 bulan kemudian di-kali satu bulan upah.

              Adapun  bagi  pekerja  atau  buruhyangbekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Sementara, bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan,
              upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa
              kerja. (bud/c2/hud)



                                                           308
   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314