Page 355 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 355

Langkah ini dinilai sesuai dengan kondisi lapangan di mana para ngaji sangat membutuhkan
              uluran tangan pemerintah selama masa pandemi Covid-19.
              "Keputusan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan subsidi gaji bagi guru ngaji dan guru
              honorer sesuai dengan aspirasi banyak konstituen kami di mana mereka ingin ada perhatian
              pemerintah kepada nasib guru ngaji dan juga honorer selama masa pandemi Covid-19," ujar
              Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI Fathan Subchi, Sabtu (3/10/2020).

              Dia  menjelaskan  guru  ngaji  dan  guru  honorer  adalah  kelompok  masyarakat  yang  paling
              terdampak pandemi Covid-19.

              Selama  ini  para  guru  ngaji  dan  guru  honorer  hanya  mendapatkan  gaji  sekadarnya  saat
              membimbing murid-murid mereka.

              Untuk  menutupi  kekurangan  kebutuhan  keluarga  sebagian  besar  mereka  mempunyai  kerja
              sampingan di sektor informal.

              "Tetapi karena dampak Covid-19, kerja-kerja sampingan mereka di sector informal banyak yang
              gulung tikar sehingga mereka banyak membutuhkan uluran tangan dari pemerintah," katanya.

              Fathan berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maupun Kementerian
              Agama (Kemenag) harus bergerak cepat untuk mendata guru ngaji maupun guru honorer yang
              layak mendapatkan subsidi gaji .

              Upaya  tersebut  harus  dilakukan  secara  transparan  dan  melibatkan  asosiasi  guru  maupun
              lembaga-lembaga pendidikan milik berbagai organisasi masyarakat (Ormas).

              "Sebagian besar para guru honorer maupun guru ngaji bekerja di bawah yayasan pendidikan
              milik  ormas  maupun  pondok  pesantren.  Nah  Kemendikbud  dan  Kemenag  harus  melibatkan
              mereka agar proses pendataan bisa dilakukan dengan cepat serta tepat sasaran," katanya.

              Wakil Ketua Komisi XI DPR ini menilai slot bantuan subsidi gaji atau upah (BSU) sebanyak 3,3
              juta  peserta  cukup  besar  untuk  menampung  guru  ngaji  maupun  guru  honorer  yang
              membutuhkan bantuan pemerintah.

              Menurutnya  bantuan  untuk  guru  ngaji  dan  guru  honorer  sebesar  Rp2,4  juta  yang  diberikan
              secara  bertahap  akan  cukup  membantu  kehidupan  ekonomi  keluarga  guru  ngaji  dan  guru
              honorer selama musim pandemi.

              "Kami berharap subsidi gaji guru ngaji dan guru honorer ini akan sedikit meringankan beban dari
              para guru ngaji dan guru honorer selama musim pandemi," pungkasnya.

              Untuk diketahui Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengumumkan adanya alokasi bantuan
              subsidi gaji /upah bagi guru honorer dan guru ngaji.

              Bantuan subsidi ini diambilkan dari anggaran BSU bagi para pekerja yang terdampak Covid-19.

              Dari target peserta sebanyak 15,7 juta, program BSU hanya terisi 12,4 peserta, sehingga ada
              kelebihan slot sebanyak 3,3 juta peserta.

              Kelebihan slot inilah yang dialokasikan untuk membantu guru ngaji dan honorer ..








                                                           354
   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360