Page 514 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 514
Judul Resesi, Kemiskinan dan Pengangguran Melonjak Tajam
Nama Media Harian Terbit
Newstrend Dampak Virus Corona
Halaman/URL Pg15
Jurnalis Tajuk Rencana
Tanggal 2020-10-02 14:58:00
Ukuran 254x58mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 22.860.000
News Value Rp 68.580.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
WABAH virus corona mengakibatkan ekonomi dunia termasuk Indonesia semakin porak-poranda.
Semakin banyak negara terjerembab ke jurang resesi. Sejumlah negara pun telah menyatakan
resesi sejak beberapa bulan lalu. Perekonomian Indonesia juga terkena dampak dan para
pengamat ekonomi sudah memberi sinyal ke arah resesi sejak awal wabah ini. Sinyal resesi itu
terlihat sejak virus yang bermula Wuhan (China) tersebut menyebar ke seluruh dunia dan
menjadi pandemi global.
RESESI, KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN MELONJAK TAJAM
WABAH virus corona mengakibatkan ekonomi dunia termasuk Indonesia semakin porak-poranda.
Semakin banyak negara terjerembab ke jurang resesi. Sejumlah negara pun telah menyatakan
resesi sejak beberapa bulan lalu. Perekonomian Indonesia juga terkena dampak dan para
pengamat ekonomi sudah memberi sinyal ke arah resesi sejak awal wabah ini. Sinyal resesi itu
terlihat sejak virus yang bermula Wuhan (China) tersebut menyebar ke seluruh dunia dan
menjadi pandemi global.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan
Kacaribu, sebenarnya tanda-tanda terjadinya resesi pada perekonomian Indonesia untuk tahun
ini mulai terlihat sejak kwartal 1-2020. Menurutnya, Indonesia sudah resesi, bahkan
perlambatannya sudah mulai terjadi di kuartal I.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan
kondisi ekonomi yang mengalami kontraksi akan membawa pada resesi pada triwulan 111-2020.
Namun tidak akan seburuk krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada 1998.
Dia melihat fundamental ekonomi masih kuat dan kondisi perbankan juga masih kuat. Berbeda
dengan krisis tahun 1998 atau 2008 saat industri keuangan hancur. Karena itu, Ketua Umum
DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta tersebut menegaskan bahwa
para pengusaha sejatinya tidak khawatir dengan dampak resesi. Namun lebih kepada pandemi
COVID-19 itu sendiri jika terjadi secara berkepanjangan.
513