Page 515 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 515

Pandemi  yang  terjadi  berkepanjangan  justru berpotensi  membuat  para pengusaha  tidak  lagi
              mampu bertahan, menimbulkan masalah sosial hingga memasuki depresi ekonomi.
              Akibat resesi berbagai kalangan memprediksi angka pengangguran dan kemiskinan bakal naik
              signifikan. Sebab, perekonomian Indonesia saat ini sudah terdampak hebat dan diperkirakan
              pertumbuhannya akan terus negatif sampai akhir tahun. Hal ini dipastikan mempengaruhi kondisi
              sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

              Irjen  Kementerian  Keuangan  (Kemenkeu)  Sumiyati  di  Jakarta,  Rabu  (30/9/2020),
              mengemukakan,  pengangguran  dan  juga  angka  kemiskinan  diperkirakan  akan  naik  cukup
              signifikan di mana kemiskinan kemungkinan akag naik sekitar 3,02 juta hingga 5,71 juta orang.
              Dan pengangguran meningkat kurang lebih 4 juta-5,23 juta orang.

              Guna  memitigasi  dampak  COVID-19  terhadap  kesejahteraan  masyarakat,  sambungnya,
              dibutuhkan suatu kebijakan yang luar biasa untuk menjaga agar dampak sosial dan ekonomi
              yang diakibatkan oleh COVID-19 tidak berkembang menjadi sangat berat dan berkelanjutan
              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, semenjak adanya
              pandemi COVID-19 sektor ketenagakerjaan terkena imbas yang luar biasa dahsyat. Awalnya,
              angka pengangguran, sempat turun dari 7.050.000 orang menjadi 6.800.000. Namun, adanya
              COVID-19 membuat datanya kembali naik.
              Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun dirumahkan
              melonjak  sebanyak  3,5  juta  orang.  Sehingga,  bila  dijumlah  dengan  total  6,8  juta  tingkat
              pengangguran  terbuka  sebelumnya,  maka  total  orang  menganggur  di  Indonesia  kini  telah
              mencapai kurang lebih 10,3 juta.

              Lalu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin Indonesia hingga Maret
              2020 lalu sudah mencapai 26,42 juta orang, terdiri dari kemiskinan di daerah perkotaan sebesar
              11,16 juta orang atau 7,38% dan di daerah perdesaan sebesar 15,26 juta orang atau 12,82%.
              Angka kemiskinan perkotaan naik 1,3 juta orang dari 9,86 juta orang pada September 2019
              menjadi  11,16  juta  orang  pada  Maret  2020.  Sedangkan,  angka  kemiskinan  di  perdesaan
              mengalami kenaikan 333,9 ribu orang dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26
              juta orang pada Maret 2020.
              Kita berharap Indonesia tidak jatuh ke dalam jurang resesu yang terlalu dalam. Itulah sebabnya
              publik meminta pemerintah mengantisipasi terjadinya gelombang PHK dan bertambahnya orang
              miskin sebagai dampak dari resesi.

              Kita berharap pemerintah mampu menekan COVID ini melalui penyediaan vaksin, agar semuanya
              kembali normal. Dengan demikian aktivitas usaha sudah berjalan. Intinya semakin cepat wabah
              ini tertangani semakin cepat ekonomi bisa dibangkitkan lagi. Dengan demikian jurang resesi tidak
              akan teramat dalam.
              Pemerintah  harus  mengambil  langkah-langkah  yang  lebih  serius  untuk  ke  depan  ini  untuk
              mencegah resesi. Para pengamat mengemukakan, untuk mencegah terjadinya resesi yang bisa
              berfungsi  secara  optimal  adalah  belanja  pemerintah,  karena  sektor  swasta  cenderung  untuk
              berhati-hati.
              (***)







                                                           514
   510   511   512   513   514   515   516   517   518   519   520