Page 554 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 554
SISA ALOKASI BSU DIALIHKAN UNTUK GURU HONORER
Target 15,7 juta pekerja penerima bantuan subsidi upah (BSU) gagal tercapai. Hingga penutupan
pendaftaran rekening pekerja pada 30 September 2020, hanya 12,4 juta yang lolos verifikasi.
Sisa anggaran rencananya dialihkan untuk guru honorer.
Dalam penjelasannya, kemarin (1/10) Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto memaparkan,
bahwa hingga batas akhir pengumpulan nomor rekening (norek) pekerja oleh
perusahaan/pemberi kerja, tercatat 14,8 juta norek berhasil terkumpul. Dari jumlah tersebut,
kemudian dilakukan validasi berlapis oleh pihaknya. Mulai dari validasi dengan 127 bank untuk
mengetahui validasi norek, validasi kesesuaian pekerja dengan persyaratan yang ada di
Permenaker 14/2020, hingga validasi ketunggalan data antara nomor induk kependudukan (NIK)
dengan kepesertaan BPJamsostek dan norek
"Dari jumlah tersebut, 12,4 juta nomor rekening dinyatakan valid dan 2,4 juta tidak valid,"
paparnya dalam temu media secara daring tersebut
Jumlah yang tidak valid ini pun akhirnya terpaksa didrop. Menurutnya, dari 2/4 juta data yang
tidak valid tersebut, 75 persen disebabkan karena pekeija tidak sesuai dengan kriteria yang ada
di Permenaker 14/2020. Misalnya, upah di atas Rp5 juta dan baru menjadi peserta BP-Jamsostek
setelah Juni 2020. Untuk sisa 25 persen lainnya, dinyatakan tidak valid karena gagal konfirmasi
ulang. Maksudnya, perusahaan tidak melakukan pengembalian data yang sebelumnya
direturolehBPJamsostek untuk diperbaiki
"Hingga hari terakhir tidak ada koreksi balik," ungkapnya
Data 12,4 juta tersebut pun telah diserahkan BPJamsostek dalam lima batch pada Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker). Di mana, pada batch terakhir dilakukan dalam dua sesi, pada 29
dan 30 September 2020 lalu. Menurutnya, data ini pun tak serta merta lolos dari checHistyang
dilakukan Kemenaker Ada sekitar 165 ribu yang dikembalikan untuk diperbaiki kembali "Dan
sudah 130 ribu yang kita perbaiki dan dikembalikan lagi Meski, ada sisa return yang belum bisa
diperbaiki," papar Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membenarkan
bahwa data batch kelima sudah diserahkan pada pihaknya. Saat ini, data tersebut sedang melalui
tahapan cheddist oleh pihaknya. Sehingga, diharapkan bisa segera dicairkan dalam waktu dekat
Diakuinya, selama ini banyak kendala yang ditemukan dalam proses penyaluran BSU ini. Paling
banyak terkait urusan rekening Mulai dari duplikasi rekening, rekening tidak valid dan dibekukan,
rekening sudah tutup, hingga nama di rekening pekerja tidak sesuai dengan NIK. "Ini yang
menjadi kendala akhirnya mengapa penyaluran dari batch pertama hingga empat belum 100
persen," ungkapnya.
Setelah seluruh tahapan tersebut rampung, pihaknya akan mulai melakukan evaluasi mengenai
penyaluran termin pertama dalam waktu dua minggu Seperti diketahui, BSU yang diberikan
sebesar Rp600 ribu perbulan untuk rentang waktu empat bulan ini dicairkan dalam dua tahap.
Di mana setiap tahapnya merupakan akumulasi untuk dua bulan Artinya, setiap pencairan,
pekerja mendapat dana sebesar Rp 1,2 juta. "Kapan terminduadimulai?Insya Allah sebelum
November sudah disalurkan," jelas politikus PKB tersebut
Lalu, bagaimana dengan sisa kuota dari BSU ini? Ida menyampaikan, bahwa nantinya sisa
anggaran bakal dikembalikan ke kas negara. Hingga saat ini, pihaknya masih belum berhitung
secara pasti berapa besaran angkanya Sebab, masih menunggu realisasi penyaluran batch
kelima rampung "Yang jelas, dana ini digunakan untuk 12/4 juta pekerja. Jadi sisanya
dikembalikan," jelas Ida.
553