Page 256 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 256

pengawalan dilakukan untuk memastikan bahwa struktur upah harus sesuai dengan Peraturan
              Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Termasuk di dalamnya adalah untuk
              memediasi perselisihan mengenai sistem dan struktur upah yang berbeda-beda di tiap daerah
              antara pemerintah dengan pengusaha.

              "Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah untuk melakukan hal yang sama," kata Putri dalam keterangan
              pers, Jumat, 24 Desember 2021.

              Dia  menegaskan  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas  ketenagakerjaan  wajib
              memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh bahwa upah minimum (UMP
              dan UMK) adalah jaring pengaman yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari
              12 bulan. Adapun tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan
              struktur dan skala upah. Terkait perselisihan mengenai pengupahan sebagaimana yang sedang
              mengemuka di Provinsi DKI Jakarta, Putri meminta Disnaker untuk mendorong pihak-pihak yang
              berselisih untuk berdialog secara bipartit maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan (terkait upah)," ucapnya.

              Putri  menambahkan,  selain  Upah  Minimum  (UM),  saat  ini  pemerintah  harus  mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.

              "Pemerintah wajib memediasi perusahaan untuk segera menyusun dan  menetapkan struktur
              skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi, pendidikan, pelatihan,
              penelitian, dan pengembangan," terangnya.

              Dia  menyebut  dalam  hal  pembinaan  teknis  telah  dilakukan  secara  optimal  dan  belum
              membuahkan hasil sesuai yang diharapkan maka dilakukan pengawasan teknis. Pengawasan
              teknis  meliputi  dampak  pelaksanaan  kewenangan  bidang  ketenagakerjaan  yang  sudah
              diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah melakukan pengawasan teknis melalui
              review, monitoring, dan evaluasi. Namun apabila pengawasan teknis belum membuahkan hasil,
              maka dilakukan tahapan teknis selanjutnya berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan
              khusus atau/investigatif.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," ungkap Putri.



























                                                           255
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261