Page 285 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 285

"Pemerintah konsisten untuk menerapkan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, dan
              mewajibkan semua kepala daerah, untuk melakukan hal yang sama," terang Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

              Dirjen  Putri  mengatakan,  dalam  mengawal  pelaksanaan  pengupahan,  dinas  ketenagakerjaan
              wajib memberikan pemahaman kepada pengusaha dan pekerja/buruh. Upah minimum (UMP dan
              UMK) adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12 bulan.

              Adapun tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur
              dan  skala  upah.  Saat  ada  perselisihan  mengenai  pengupahan,  Dirjen  Putri  minta  dinas
              ketenagakerjaan untuk mendorong pihak-pihak yang berselisih, untuk berdialog secara bipartit
              maupun tripartit.

              "Pemerintah  daerah  wajib  mengedepankan  mekanisme  tripartit  dalam  penyelesaian
              permasalahan terkait ketenagakerjaan," katanya.

              Dirjen Putri menambahkan, selain Upah Minimum (UM), saat ini pemerintah harus mendorong
              implementasi struktur dan skala upah di perusahaan-perusahaan.

              "Pemerintah  wajib  memediasi  perusahaan/pemberi  kerja  untuk  segera  menyusun  dan
              menetapkan struktur skala upah, dan melakukan pembinaan teknis melalui fasilitasi, konsultasi,
              pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan," jelas dia.

              Untuk pembinaan teknis, lanjutnya, telah dilakukan secara optimal dan belum membuahkan hasil
              sesuai yang diharapkan. Maka, masih perlu dilakukan pengawasan teknis.

              Pengawasan teknis, meliputi dampak pelaksanaan kewenangan bidang ketenagakerjaan, yang
              sudah diserahkan kepada pemerintah daerah. Maka, pemerintah melakukan pengawasan teknis
              melalui reviu, monitoring, serta evaluasi.
              Jika pengawasan teknis itu belum membuahkan hasil, kata Dirjen Putri, maka dilakukan tahapan
              teknis selanjutnya. Berupa pemeriksaan reguler dan/atau pemeriksaan khusus atau/ investigatif.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan.  Maka,  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," tuturnya. ***.





























                                                           284
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290