Page 316 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 316

negative - Puji Santoso (Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Pekerja Nasional) Aturan itu
              lebih tinggi dari formula PP 36/2021, dan pula naskah akademik formula di PP itu gak ada juga
              kan



              Ringkasan

              Aksi unjuk rasa ribuan buruh yang menerobos Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten
              (KP3B) hingga menduduki ruang kerja Gubernur, disebabkan rasa sakit hati yang dilontarkan
              Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) agar pengusaha mengganti pekerja dengan upah yang
              telah  ditetapkan  Pemerintah  Provinsi  (Pemprov)  Banten  untuk  tahun  2022.  Ketua  Dewan
              Pimpinan  Pusat  (DPP)  Serikat  Pekerja  Nasional  (SPN),  Puji  Santoso  mengatakan,  Gubernur
              Banten terbukti tidak bisa menjaga marwah dan kehormatan Kegubernuran.



              RIBUAN BURUH MARAH KARENA GUBERNUR BANTEN 'ASAL BUNYI' DAN TAK
              BERADAB!

              Aksi unjuk rasa ribuan buruh yang menerobos Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten
              (KP3B) hingga menduduki ruang kerja Gubernur, disebabkan rasa sakit hati yang dilontarkan
              Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) agar pengusaha mengganti pekerja dengan upah yang
              telah ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk tahun 2022.
              Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Pekerja Nasional (SPN), Puji Santoso mengatakan,
              Gubernur Banten terbukti tidak bisa menjaga marwah dan kehormatan Kegubernuran.

              Dengan Kantor dikuasai sementara rakyatnya bukan tanpa sebab, dikarenakan Ucapan Gubernur
              WH yang Asbun -asal bunyi- dan tidak beradab.

              "Ini ditengarai arogansinya pasca menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022. Ucapannya
              agar pengusaha mengganti dengan pekerja yang mau digaji dengan 2,5 juta hingga Rp4 juta,
              tentu membuat kami sakit hati karena tidak pro kepada buruh," jelasnya.

              Selain itu juga, kata Puji. Kebiasaan Gubernur Banten yang nyaris tidak pernah mau menemui
              rakyat buruh ketika didatangi, patut dipertanyakan.
              "Gubernur  Banten  ini  memimpin  rakyat  Banten  secara  keseluruhan  atau  hanya  memimpin,
              menghidupi dan menjaga kelompoknya saja," katanya.

              Dengan  Gubernur  Banten  memberhentikan  Kasatpol  PP  pasca  aksi  tersebut,  kata  Puji,  itu
              merupakan  bentuk  Kepemimpinan  Kumingsun  (merasa  paling  benar),  kekanak-kanakan  dan
              tidak ngaca pada diri sendiri. Seolah itu hanya kesalahan semata Kasatpol PP.

              "Gubernur mungkin lupa, padahal semua yang terjadi ini karena ulahnya bicara asal bunyi, tidak
              bertanggungjawab, dan tidak berani menemui rakyat buruh, sehingga hal ini yang menjadikan
              situasi  menjadi  berbeda  namun  masih  dalam  kendali.  Untuk  itu,  saya sangat  berterimakasih
              kepada Jajaran Polda Banten, dan Satpol PP yang melayani rakyat buruh dengan sangat humanis
              dalam giat waktu itu," ujarnya.

              Seharusnya, kata Puji. Gubernur Banten dapat memenuhi rasa keadilan bagi rakyat buruh, disaat
              tahun  sebelumnya  dengan  alasan  Pandemi  Corona  Virus  Desease  2019 atau  COVID-19  para
              pengusaha mendapatkan subsidi dari Negara senilai ratusan triliun rupiah agar tidak terjadi PHK,
              merumahkan pekerja, memotong upah, dan lainnya.


                                                           315
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321