Page 319 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 319

Emil menjelaskan kewenangan perubahan formula upah minimum ada di pemerintah pusat. Jika
              formula tak diubah, maka jumlah UMP dan UMK 2022 yang telah ditetapkan juga tak bisa direvisi.
              "Tadi saya terima perwakilan buruhnya, saya sampaikan bahwa kepala daerah, bupati, gubernur
              di luar DKI tidak punya kewenangan untuk mengubah UMK," kata Kang Emil setelah bertemu
              dengan buruh di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (23/12).

              Dia  menjelaskan  pemerintah  pusat  yang  berwenang  menentukan  rumus  perhitungan  upah
              minimum. Hal ini juga ditegaskan oleh Kementerian Dalam Negeri bahwa daerah tak memiliki
              wewenang mengubah formula UMK.

              "Karena rumusnya ditentukan dari pusat termasuk kalau ada upaya-upaya yang berbeda itu ada
              penegasan dari Mendagri tidak boleh dilakukan karena tidak ada kewenangannya," ujar Kang
              Emil.

              Meski begitu, ia menawarkan solusi kepada pekerja dan buruh di Jawa Barat terkait pengupahan
              2022. Salah satunya mencari formula perhitungan untuk buruh dengan masa kerja lebih dari
              satu tahun.

              "Tapi kepada buruh saya sampaikan UMK atau UMP adalah untuk pekerja yang belum satu tahun,
              kalau yang sudah lewat satu tahun itu masih kosong regulasinya," ucap Kang Emil.

              Menurut Emil, UMP dan UMK yang diatur pemerintah pusat hanya berlaku bagi buruh dengan
              masa kerja satu tahun. Di luar itu, maka aturannya menggunakan struktur dan skala upah.
              "Sehingga saya mengajak diskusi agar buruh fokusnya pada cara menghitung upah setelah satu
              tahun, sehingga mayoritasnya akan mendapatkan keadilan," tegas Kang Emil.

              Sebelumnya, Kang Emil telah menetapkan besaran nilai UMP dan UMK di 27 daerah di Jawa
              Barat pada Selasa (30/11) lalu.

              Keputusan penetapan UMK tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:
              561/ Kep.732-Kesra/ 2021 tanggal 30 November 2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota
              di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022.

              Berdasarkan keterangan tertulis Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmadja, penetapan
              ini  tidak  terlepas  dari  beberapa  dasar  peraturan,  yaitu  Undang-undang  (UU)  13  tahun  2003
              tentang Ketenagakerjaan, UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, UU 11 tahun 2020
              tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah RI No.36 tahun 2021 tentang Pengupahan serta
              beberapa surat Menteri Ketenagakerjaan.

              Selain itu, penetapan juga dilakukan berdasarkan rekomendasi besaran penyesuaian nilai upah
              minimum kabupaten/kota dari 27 bupati dan wali kota seluruh Jawa Barat, serta berita acara
              dewan pengupahan. Sementara, UMP Jawa Barat hanya naik 1,72 persen atau Rp31.135 menjadi
              Rp1.841.487 pada tahun depan.

              Berbeda dengan Kang Emil, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merevisi kenaikan UMP dari
              0,8 persen menjadi 5,1 persen pada 2022. Hal ini berarti kenaikan UMP DKI tahun depan berubah
              dari  yang  cuma  Rp37.749  menjadi  Rp225.667.  Dengan  demikian,  UMP  DKI  Jakarta  menjadi
              Rp4.641.854.

              Mengutip rilis resmi yang diterbitkan Sabtu (18/12), perubahan ini mempertimbangkan beberapa
              kajian. Salah satunya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 yang sebesar 4,7
              persen hingga 5,5 persen. Kemudian, proyeksi inflasi yang terkendali pada posisi 3 persen juga
              menjadi pertimbangan Anies dalam menentukan kenaikan UMP tahun depan..


                                                           318
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324