Page 24 - E-Magz MPOWER edisi Triwulan IV 2018
P. 24
kebijakan dan program. Salah menerapkan program ini. BBPLK Kingdom tentang kerjasama
satunya, penguatan akses Semarang yang dulunya pelatihan dan sertifikasi las kelas
pelatihan vokasi. Kebijakan ini menyelenggarakan program dunia.
diwujudkan dengan dihapusnya pelatihan menjahit, kini telah di- Usai melakukan penanda-
syarat minimal pendidikan upgrade menjadi fashion tanganan MoU, Dirjen Binalattas,
peserta pelatihan, serta technology. “Contoh fashion Bambang Satrio Lelono,
dihapusnya syarat maksimal usia show tadi, termasuk jaket yang mengungkapkan salah satu
peserta pelatihan. Kebijakan ini saya pakai, ini adalah hasil up tujuan dilakukannya acara
sangat diperlukan, mengingat grading kejuruan menjahit BBPLK peyerahan sertifikat kompetensi
angkatan kerja Indonesia masih Semarang,” jelasnya. adalah untuk mensosialisasikan
didominasi oleh lulusan SD-SMP. Meski demikian, upaya sertifikasi kompetensi kepada
Berdasarkan data BPS, dari percepatan peningkatan kom- dunia industri. “Diharapkan
131 juta angkatan kerja petensi SDM tidak cukup hanya dengan ajang sosialisasi seperti
Indonesia, 58 persennya adalah melalui upaya pemerintah saja. ini,lebihbanyakperusahaanyang
lulusan SD-SMP. “Dulu kalau Upaya peningkatan kualitas SDM menyadari akan manfaat
orang mau pelatihan di BLK harus membutuhkan dukungan semua mempekerjakan pekerja berser-
lulus SMA. Dulu ke BLK (usia) pihak. Baik pemerintah daerah, tifikat kompetensi,” kata Satrio.
tidak boleh lebih dari 30 tahun. swasta, atau dunia industri. Penyerahan sertifikat
Sekarang ini nggak penting anda “Harus ada keterlibatan swasta kompetensi di BBPLK Semarang
asalnya dari mana. Nggak peduli dalam pelatihan vokasi ini, ini juga dilengkapi dengan
anda orang miskin atau kaya. misalnya dalam mengidentifikasi penyerahan sertifikat pelatihan
Nggak peduli anda sekolah atau kebutuhan pelatihannya, pe- soft skills kepada 200 orang yang
tidak, nggak peduli anda umurnya ngembangan kurikulum dan mengikuti pelatihan soft skill bagi
tua atau muda. Siapa saja yang materi pelatihan, sehingga pemuda difabel dan rentan.
butuh pelatihan kerja. Siapa saja lembaga pelatihan dalam Sertifikasi soft skill ini merupakan
yang butuh skill, bisa datang ke menyelenggarakan program hasil kerja sama antara BBPLK
BLK,” terang Hanif. pelatihan sesuai dengan Semarang, BLK Surakarta, dan
Selain memperkuat akses, kebutuhan,” tegasnya. Sinergi United States Agency for
Kemnaker juga memperkuat Pada kesempatan ini juga International Development
mutu pelatihan vokasi melalui dilakukan penandatanganan Me- (USAID). Selain itu, acara juga
program 3R (Reorientasi, morandum of Understanding dimeriahkan dengan fashion
Revitalisasi, dan Rebranding) (MoU) antara Ditjen Binalattas show yang memamerkan hasil
BLK. Ia mencontohkan BBPLK Kemnaker RI dengan The karya peserta pelatihan Desainer
Semarang yang telah Welding Institute of United Busana BBPLK Semarang. ***
24 Edisi Triwulan IV/2018