Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 JANUARI 2021
P. 58

BENNY RHAMDANI SIAP MUNDUR DARI JABATAN KEPALA BP2MI JIKA TIDAK
              BERJALAN
              JAKARTA  -  Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani
              menyatakan implementasi pembebasan biaya penempatan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI)
              sesuai Peraturan BP2MI Nomor 9 tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan PMI, akan
              diperpanjang masa transisinya selama 6 bulan ke depan.

              "Sejak ditetapkannya Perban No. 09 tahun 2020 pada tanggal 15 Juni 2020, sejatinya Perban
              tersebut efektif mulai berlaku hari ini, tanggal 15 Januari 2020, atau telah diberikan masa transisi
              selama 6 bulan. Namun, melihat kesiapan Pemerintah Daerah dan calon pemberi kerja di negara-
              negara tujuan penempatan, kami putuskan untuk memperpanjang masa transisi selama 6 bulan
              ke depan hingga tanggal 15 Juli 2020," kata Benny di depan awak media dalam Press Conference
              di Media Center BP2MI, Jakarta, Jumat (15/01).

              Selama  masa  transasi  6  bulan,  BP2MI  telah  melakukan  berbagai  langkah  dalam  persiapan
              implementasi  Perban  09/2020,  antara  lain  melakukan  pertemuan  dengan  Menteri
              Ketenagakerjaan RI, Menteri Luar Negeri RI, Menteri Dalam Negeri RI.

              Selain itu, menyebarkan informasi ke Perwakilan RI di Kuala Lumpur, Johor Bahru, Penang, Kota
              Kinabalu,  Kuching,  Tawau,  Singapura,  Hong  Kong,  dan  KDEI  Taipei.  Kemudian,  menyusun
              Petujuk  Pelaksanaan  Pembebasan  Biaya  Penempatan  dengan  melibatkan  Kemnaker,  Kemlu,
              Kemdagri,  NGO,  dan  menetapkan  Juklak  pembebasan  biaya  penempatan  melalui  Kepka
              323/2020 tanggal 21 Desember 2020.

              Kegiatan  lainnya,  menurut  Benny,  mengadakan  pertemuan  bilateral  secara  virtual  dengan
              Taiwan yang melibatkan Ministry of Labor Taiwan, KDEI Taipei, TETO, Kemnaker, dan BP2MI
              pada tanggal 23 Desember 2020, serta Hong Kong yang melibatkan Department of Labor Hong
              Kong SAR, KJRI Hong Kong, Kemnaker, BP2MI, Asosiasi Agensi di Hong Kong, asosiasi pemberi
              kerja di Hong Kong dan organisasi/komunitas PMI di Hong Kong tanggal 30 Desember 2020.

              Selanjutnya, menyesuaikan proses pelayanan penempatan melalui SISKO-P2MI, yang meliputi:
              mekanisme  pendaftaran  CPMI,  mekanisme  seleksi,  mekanisme  verifikasi  dokumen,  serta
              mekanisme verifikasi dan pelaksanaan OPP. Kemudian, membentuk Tim Penyesuaian sistem dan
              helpdesk kepada CPMI dan Stakeholders.

              Terakhir, menyusun Indikasi nominal biaya penempatan per negara tujuan penempatan, agar
              calon  pemberi  kerja  mengetahui  perkiraan  biaya  penempatan  yang  akan  ditanggung  oleh
              pemberi  kerja  di  negara  tujuan  penempatan  "Dengan  langkah-langkah  yang  dilakukan  oleh
              BP2MI dan melihat fakta empirik di lapangan, ditemukan fakta bahwa belum adanya kesiapan
              Pemerintah Daerah dalam hal politik anggaran dan menjalankan Penyelenggaraan Pendidikan
              dan Pelatihan kerja bagi PMI sebagaimana yang menjadi perintah UU Nomor 18 Tahun 2017
              Pasal 40 dan 41," ujar Benny.

              Untuk itu, lanjut Benny, setelah melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan,
              Ida Fauziyah beserta jajarannya, pada Rabu malam (13/01), BP2MI tetap pada sikap yang tidak
              bergeser  dari  sikap  semula,  bahwa  pada  prinsipnya  biaya  pelatihan  dan  sertifikasi  tidak
              dibebankan kepada PMI, mengingat ini adalah perintah UU No. 18/2017 Pasal 30 ayat (1).

              "Perban No. 9/2020 merupakan komitmen dan keberpihakan BP2MI, serta bentuk kehadiran
              negara untuk tegak lurus melakukan pelindungan PMI dan keluarga sekaligus sikap istikamah
              terhadap ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada UU No. 18/2017," papar Benny.

              Benny mengatakan, BP2MI juga menawarkan dua opsi yang akan dilakukan dalam masa transisi
              6  bulan  ke  depan.  Pertama,  Intervensi  negara/Pemerintah  Pusat  dengan  mengalokasikan


                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63