Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MARET 2021
P. 37

KEMNAKER TERUS PERKUAT INOVASI PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN

              Jakarta - Dalam rangka memeriahkan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2021,
              Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Indonesia Conference & Competition of Occupational
              Safety  and  Health  (OSH).  Kegiatan  ini  merupakan  salah  satu  upaya  Kemnaker  untuk  terus
              meningkatkan  dan  memperkuat  inovasi  baru  terhadap  pelaksanaan  K3  di  tengah  perubahan
              masyarakat dan revolusi industri yang kian melesat.

              "Kemnaker  mendorong  semua  pihak  agar  terus  menerus  mempromosikan  K3  dalam  rangka
              meningkatkan  perlindungan  pekerja  dan  keberlangsungan  usaha  untuk  mendorong
              produktivitas," ujar Direktur Pengawasan Norma K3, Ghazmahadi, saat menyampaikan sambutan
              secara virtual di acara Indonesia Conference & Competition OSH di Jakarta, Selasa (30/3/2021).

              Direktur Pengawasan Norma K3, Ghazmahadi, menjelaskan bahwa dalam upaya memperkuat
              Budaya  K3,  pemerintah  memahami  bahwa  sebagai  regulator,  perlu  mendukung  kegiatan-
              kegiatan yang dapat memberikan perlindungan pekerja/buruh dan keberlangsungan usaha.
              "K3 adalah salah satu isu yang mampu menjembatani kedua kepentingan ini. K3 bahkan adalah
              kunci untuk meningkatkan produktivitas," ujarnya.

              Direktur Ghazmahadi menilai budaya K3 harus dijadikan suatu mindset yang senantiasa terus
              dikembangkan.  Pihaknya  berharap  seluruh  masyarakat  semakin  memahami  untuk  memulai
              budaya K3 yang sederhana, mudah, dan murah.

              Ghazmahadi mencontohkan membersihkan tempat kerja satu kali satu hari secara teratur akan
              menyumbang  menurunnya  jumlah  pekerja/buruh  yang  sakit  karena  terpapar  debu,  terjatuh
              karena lantai licin, dan lain-lain. "Ujungnya, pekerja/buruh bisa terus bekerja, keluarga senang.
              Di sisi lain, proses produksi terus berjalan, keuntungan datang, pengusaha pun riang, " katanya.

              Untuk mempercepat pelaksanaan budaya K3, pemerintah telah memiliki kebijakan perlindungan
              tenaga  kerja  lebih  efektif  dan  efisien  dengan  melibatkan  unsur  pekerja/buruh  atau  serikat
              pekerja/serikat buruh. Yakni melalui penerapan K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen
              K3 yang terukur, terstruktur, dan terintegrasi atau yang sering dikenal dengan penerapan Sistem
              Manajemen K3 (SMK3).

              "Penerapan SMK3 dilaksanakan agar upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
              dapat terwujud dan peningkatan produtivitas juga akan tercipta, sehingga budaya K3 melekat
              pada setiap individu yang terlibat dalam perusahaan," katanya.

              Ditegaskan Direktur Ghazmahadi, peningkatan jaringan dan kerja sama dengan stakeholder, baik
              dalam dan luar negeri, merupakan satu kebutuhan untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan
              tidak dapat dilakukan sendirian, terlebih di masa pandemi.

              "Kita sudah melakukan terobosan dengan inovasi-inovasi baru terhadap pelaksanaan K3, untuk
              terus ditingkatkan dan diperkuat di tengah perubahan masyarakat dan revolusi industri yang
              kian melesat," katanya.

              Dalam  kesempatan  tersebut,  Ketua  Lembaga  Pengembangan  SDM  Prima  Karya  Kemnaker,
              Hermanto menyatakan pihaknya mendorong agar jejaring dan kerja sama semua pihak dapat
              diwujudkan pada tingkat leadership/kepemimpinan pada level pelaksanaan/ implementasi, baik
              di perusahaan, kampus, maupun di tempat lainnya.

              Bekerja  sama  dengan  PT  Wahana  Kendali  Mutu,  Indonesia  Conference  &  Competition  OSH
              bertemakan "Penerapan Sistem Manajemen K3 Menghadapi Revolusi Industri 4.0." Kegiatan ini
              dihadiri  secara  virtual  oleh  300  peserta  dari  50  perusahaan  yang  telah  tersertifikasi  Sistem
              Manajemen K3 (SMK3).

                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42