Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 209

Tidak  hanya  memutuskan  untuk  membuka  kembali  pengiriman  CPMI  ke  negara-negara
              penempatan, Kemnaker juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di kantong-
              kantong asal TKI terkait persiapan penempatan di masa adaptasi kebiasaan baru.

              "Setelah  semuanya  dirasa  siap,  baik  negara  penempatan  maupun  di  daerah  tempat  CPMI
              berasal baru kemudian kita lakukan pembukaan kembali," ujar politisi PKB ini.

              Namun, dia menegaskan tidak semua negara akan dibuka penempatannya untuk 88.973 CPMI
              yang telah terdaftar di sistem Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Ada sekitar
              14  negara  yang  telah  siap  antara  lain  Aljazair, Australia,  Hongkong,  Korea  Selatan,  Kuwait,
              Maladewa, Nigeria, Uni Emirat Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe.

              Pengirimannya  akan  dilakukan  secara  bertahap  ke  negara-negara  yang  menyatakan  siap
              menerima  TKI.  Selain  itu  pengiriman  juga  mempertimbangkan  jenis  pekerjaan  untuk
              menghindari tipe yang rentan terjangkit COVID-19.

              Penempatan di era adaptasi kebiasaan baru akan memprioritaskan CPMI yang sudah memiliki
              visa, terdaftar di sistem BP2MI dan berasal dari perusahaan penempatan yang berizin.

              Proses penempatan sendiri akan menggunakan protokol kesehatan. Tapi, Menaker menegaskan
              CPMI tidak akan terbebani dengan biaya akibat dari penerapan protokol kesehatan dalam proses
              penempatan ke negara-negara tujuan.

              Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah remitansi pada tahun 2019 sebesar Rp 160 triliun
              dengan jumlah PMI sekitar 9 juta. Merujuk pada data tersebut, maka dari 88.973 calon PMI
              berpotensi menghasilkan devisa sekitar Rp 1,5 triliun..












































                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214