Page 386 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 386

RUU CIPTA KERJA BERIKAN PENGAMAN PEKERJA DARI PHK SEPIHAK

              Bogor, RUU Cipta Kerja dapat menjadi landasan pengaman pekerja dari pemutusan hubungan
              kerja (PHK) dan merevisi upah minimum pekerja. Dalam RUU Cipta Kerja ada ketentuan yang
              meminta perusahaan untuk bisa memberikan standar atau jaring pengaman perihal besaran
              upah minimum bagi karyawan baru melalui upah minimum provinsi.

              Hal itu dikatakan Direktur Institute for Digital Democracy (IDD) Bambang Arianto dalam diskusi
              terkait RUU Cipta Kerja dan Upah Minimum Regional pada Rabu (29/7/2020) malam. Ia pun
              menilai, hingga saat ini masih banyak isu beredar mengenai hilangnya upah minimum bagi para
              pekerja dalam RUU Cipta Kerja.

              "Untuk pembahasan upah minimum, memang harus diakui ada sedikit revisi. Tapi kan tidak
              serta  merta  revisi  ini  menguntungkan  pihak  investor  apalagi  kaum  kapitalis,"  Bambang
              menjelaskan.

              Bambang menjelaskan, penyamarataan upah minimum dalam RUU Cipta Kerja hanya untuk
              karyawan baru yang masa kerjanya 1-12 bulan pertama. Bukan untuk semua karyawan, apalagi
              karyawan lama.

              "Karena karyawan baru itu kan masih masuk dalam masa  training  dan pemantauan biasanya.
              Biasanya, perusahaan memiliki SOP yang mengevaluasi para karyawan baru ini. Dalam banyak
              kasus, banyak perusahaan yang menurunkan gaji atau bahkan memberhentikan mereka tanpa
              pesangon apabila kinerjanya dinilai rendah atau tidak memuaskan," jelas Bambang.

              Persoalannya, bagaimana agar tidak terjadi pemecatan secara semena-mena oleh perusahaan
              terhadap karyawan baru berdasarkan evaluasi sepihak dari perusahaan? Menurut Bambang,
              untuk  mengantisipasi  itu  maka  perlu  ada  aturan  sebagai  jaring  pengaman  bagi  para  buruh
              "Untuk itulah, kita minta agar kasus pemecatan karyawan atau tidak diberikannya pesangon
              bagi karyawan baru harus juga dipikirkan oleh pemerintah. Maka, saya pikir peran RUU Cipta
              Kerja bisa menjadi jaring pengaman bagi para pekerja baru agar mereka diberikan jaminan gaji
              atau upah minimum yang sepantasnya selama 12 bulan pertama", jelasnya.

              Bagi para pekerja baru, meskipun kinerjanya jelek,perusahaan tentu tidak boleh semena-mena
              menurunkan  gajinya  apalagi  seenaknya  memberhentikan  mereka.  Artinya,  karyawan  baru
              tersebut harus tetap diberikan gaji yang setimpal dengan upah minimum yang telah ditetapkan.
              Bambang mengatakan bahwa dalam RUU Cipta Kerja ada ketentuan yang meminta perusahaan
              untuk  bisa  memberikan  standar  atau  jaring  pengaman  perihal  besaran  upah  minimum  bagi
              karyawan baru melalui upah minimum provinsi.

              "Jadi tidak benar itu, bila ada yang mengatakan bahwa upah minimum regional akan dihapus.
              Artinya bagi yang menilai adanya penghapusan upah minimum regional, itu hanya orang-orang
              yang  tidak  memahami  isi  draf  RUU  Cipta  Kerja  semata",  jelas  Bambang    Perusahaan  yang
              melanggar dan tidak mau memberikan upah minimum regional. Menurut Bambang, itu bisa
              dipidanakan.  Karena  RUU  Cipta  Kerja  telah  hadir  sebagai  tameng  bagi  para  pekerja  untuk
              mendapatkan hak yang sama di mata perusahaan.

              "Jadi logikanya, RUU Cipta Kerja hadir untuk mengawal para pekerja terutama pekerja yang
              baru bekerja selama 12 bulan untuk mendapatkan upah minimum yang layak sesuai perkapita
              daerah masing-masing," tambah Bambang..






                                                           385
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391