Page 410 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 410

Pemprov DKI Jakarta juga terus melakukan pemantauan aktivitas perkantoran di masa PSBB
              Transisi ini.

              Dari hasil pemantauan, ditemukan ada delapan perusahaan yang melanggar  protokol kesehatan
              .

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertrangi)  DKI  Jakarta  Andri
              Yansyah mengatakan pihaknya telah menutup sementara delapan perusahaan tersebut.

              "Ada delapan kantor dilakukan penutupan sampai saat ini, mungkin ada penambahan," ucapnya,
              Kamis (30/7/2020).

              Meski demikian, Andri enggan menyebut delapan perusahaan yang ditutup tersebut.

              Sebab, dirinya memgaku tak memiliki kewenangan untuk mengekspos nama dari 8 perusahaan
              pelanggar protokol kesehatan itu.

              "Kamu belum memiliki kewenangan untuk ekspos perusahaan. Tapi by name by address ada,"
              ujarnya.

              Selain  itu,  sampai  saat  ini  tercatat  ada  101  perusahaan  yang  telah  mendapat  peringatan
              sebanyak dua kali.

              Mayoritas perusahaan itu tak mematuhi protokol pencegahan  Covid-19  terkait kapasitas 50
              persen pegawai yang diizinkan bekerja di kantor.

              "Ada 2.891 perusahaan yang sampai saat ini sudah kami periksa. Rinciannya, ada 251 kami beri
              peringatakan pertama dan 101 peringatan kedua," kata Andri.
              Dikatakan Andri, pelanggaran protokol ini yang menjadi salah satu pemicu maraknya klaster
              penularan Covid-19 di area perkantoran.

              Klaster perkantoran sendiri menyumbang 3,6 persen dari total jumlah kasus positif  Covid-19  di
              ibu kota.

              Artikel  ini  telah  tayang  di  Tribunjakarta.com  dengan  judul:    Marak  Klaster  Covid-19  di
              Perkantoran, Pemprov DKI Tutup 8 Perusahaan Pelanggar Protokol Kesehatan.






























                                                           409
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415