Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 160
Ringkasan
Kocok ulang kabinet atau reshuffle di penghujung tahun, menurut sejumlah pengamat politik,
menjadi waktu ideal bagi Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan kepercayaan publik yang
turun terhadap pemerintah.
Ada sejumlah hal mendesak yang harus segera dibenahi Jokowi dalam kinerja setahun
belakangan. Terutama soal pandemi dan isu korupsi yang menimpa dua menteri.
Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto menilai alasan objektif dan subjektif untuk
melakukan perombakan kabinet sudah terpenuhi. Alasan objektif di antaranya adalah kursi dua
menteri kosong yang harus diisi, sedangkan salah satu alasan subjektif adalah ihwal keluhan
Jokowi terhadap kinerja beberapa menteri.
Arif menyoroti sejumlah pos kementerian yang harus dibenahi oleh Jokowi. Kebanyakan
berkaitan dengan pandemi Covid-19 seperti Kementerian Kesehatan, kementerian yang terkait
dengan perekonomian, hingga Kementerian Ketenagakerjaan.
RESHUFFLE DEMI DONGKRAK KEPERCAYAAN PUBLIK YANG TELAH ANJLOK
Kocok ulang kabinet atau reshuffle di penghujung tahun, menurut sejumlah pengamat politik,
menjadi waktu ideal bagi Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan kepercayaan publik yang
turun terhadap pemerintah.
Ada sejumlah hal mendesak yang harus segera dibenahi Jokowi dalam kinerja setahun
belakangan. Terutama soal pandemi dan isu korupsi yang menimpa dua menteri.
Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto menilai alasan objektif dan subjektif untuk
melakukan perombakan kabinet sudah terpenuhi. Alasan objektif di antaranya adalah kursi dua
menteri kosong yang harus diisi, sedangkan salah satu alasan subjektif adalah ihwal keluhan
Jokowi terhadap kinerja beberapa menteri.
Sebagaimana diketahui, Jokowi sempat mengeluh karena menteri jajarannya bekerja biasa saja
di masa pandemi Covid-19. Secara spesifik, ia juga menyoroti soal realisasi anggaran yang
rendah.
"Sekarang ini, ya, cukup ideal-lah dari segi waktu. Ada kemendesakan," kata Arif kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/12).
Arif menyoroti sejumlah pos kementerian yang harus dibenahi oleh Jokowi. Kebanyakan
berkaitan dengan pandemi Covid-19 seperti Kementerian Kesehatan, kementerian yang terkait
dengan perekonomian, hingga Kementerian Ketenagakerjaan.
"Saya paham menangani pandemi tidak mudah. Memang kita butuh menteri yang bukan hanya
cekatan, tapi juga koordinatif. Ini yang kita lihat lemah," imbuh dia.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK membuat perombakan
kabinet menjadi perlu lekas dilakukan (CNN Indonesia/Bisma Septalisma) Arif secara khusus juga
menyoroti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah nakhoda Nadiem Makarim.
Menurut dia, kementerian ini seharusnya tidak sekadar 'menyuapi' industri atau seolah-olah
hanya berfungsi menghasilkan calon tenaga kerja yang terampil saja.
"Harapan orang kan tinggi terhadap kementerian ini, lalu program-program yang mereka ajukan
beberapa menarik gitu. Tapi, rasanya kita butuh akselerasi yang lebih kuat lagi. Jadi, mungkin
salah satu faktor karena Nadiem tidak berasal dari birokrat karier," ucap Arif.
159