Page 213 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 213

membidangi isu buruh migran. Merevitalisasi seluruh layanan migrasi kerja di seluruh tahapan
              kerja buruh migran mulai dari pra keberangkatan, sampai pasca pemulangan dengan pendekatan
              HAM dan responsif gender.

              “Cabut UU Cipta Kerja dan fokus menangani krisis. Segera menyusun rencana dan agenda kerja
              penyusunan peraturan pelaksana yang jelas, terarah, dan terukur termasuk membuat sistem
              pengawasan perlindungan yang efektif dari tingkat desa sampai pusat,” lanjut Safitri.

              JBM juga menuntut pemerintah segera meratifikasi konvensi ILO No.188 tentang Perlindungan
              ABK dan konvensi ILO No.189 tentang Kerja Layak PRT. Segera bahas dan sahkan UU PRT.
              Hapus kebijakan diskriminatif terhadap buruh migran Indonesia. Terjemahkan dan sosialisasikan
              serta implementasikan The Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration.

              Implementasikan rencana kerja regional Asean Consensus, Asean Convention on Trafficking in
              Person, dan Convention Migrant Workers 1990. Implementasikan konvensi migran dan UU PPMI
              dengan  merombak  paradigma  komodifikasi  menjadi  orientasi  HAM  dan  perempuan.
              Implementasikan  rekomendasi  umum  CEDAW  No.26  dengan  mengevaluasi  dan  mencabut
              Kepmenaker No.260 Tahun 2015 yang mendiskriminasi perempuan buruh migran.
























































                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214