Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 68

seminar virtual "Indonesian Demographic Outlook 2021: Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap
              Sasaran RPJMN Bidang Kependudukan", Jakarta, Selasa.
              Dia  mengatakan  target  dan  sasaran  pencapaian  Bidang  Kependudukan  dalam  Rencana
              Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan dipengaruhi oleh kejadian
              pandemi COVID-19.

              "Masyarakat yang tergolong ' near poor ' akan jatuh miskin," ujarnya.

              Herry menuturkan pandemi COVID-19 memberikan berbagai dampak antara lain meningkatnya
              beban pengangguran, PHK tenaga kerja muda meningkat, rumah tangga miskin bertambah, dan
              meningkatnya tenaga kerja di sektor informal.

              Herry  menuturkan  meningkatnya  jumlah  rumah  tangga  miskin  akan  berdampak  signifikan
              terhadap kualitas kesehatan masyarakat, termasuk terkait upaya menekan kasus kematian ibu
              dan bayi, prelevansi stunting pada balita, hingga pencegahan penyebaran penyakit menular.

              Itu tentu berlawanan dengan target capaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah
              Nasional (RPJPMN) 2020-2024 Bidang Kependudukan yang didasarkan skenario kehidupan yang
              normal tanpa situasi bencana pandemi.

              Sebagai contoh target Total Fertility Rate (TFR) 2024 sebesar 2,10; Angka kematian Ibu (AKI)
              183/100,000; dan Angka Kematian bayi (AKB) 15/1000.

              "Penduduk perkotaan khususnya kawasan kumuh padat dan kumuh miskin mempunyai risiko
              lebih tinggi," tuturnya.

              Selain itu, Herry menuturkan dampak dari merebaknya kasus PHK berpengaruh terhadap capaian
              indikator ketenagakerjaan Indonesia, khususnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

              Oleh  karena  itu,  dia  menuturkan  perlu  ada  penurunan  target  pengangguran  terbuka  karena
              banyak yang kehilangan pekerjaan, dan pemulihan ekonomi tampaknya berjalan cukup panjang.
              Menurut Herry, mobilitas penduduk lanjut usia (lansia) yang aman tampaknya juga akan menjadi
              tantangan karena dampak COVID-19 tersebut.

              Herry menuturkan upaya berbagai rencana kebijakan, program dan target untuk jangka pendek,
              menengah,  dan  panjang  perlu  mengakomodasi  dampak  yang  ditimbulkan  dari  situasi  akibat
              pandemi COVID-19. Program pemerintah yang diterima masyarakat antara lain berupa Bantuan
              Perlindungan  Sosial  (Perlinsos)  yang  termasuk  dalam  program  Pemulihan  Ekonomi  Nasional
              (PEN) dengan sasaran kepada Keluarga Harapan (PKH).

              Kemudian, program antara lain bantuan beras, sembako, subsidi gaji pekerja berpenghasilan Rp
              5 juta ke bawah, Kartu Pra Kerja, hingga bantuan tunai bagi pelaku usaha Mikro, Kecil dan
              Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi. Program-program tersebut hendaknya didasarkan
              pada keakuratan data dan kondisi di lapangan sehingga benar-benar tepat sasaran.















                                                           67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73