Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 DESEMBER 2020
P. 71
Judul Reshuffle Kabinet, Cara Jokowi Balikan Kepercayaan Publik
Nama Media indopos.co.id
Newstrend Isu Reshuffle Kabinet
Halaman/URL https://indopos.co.id/read/2020/12/22/269285/reshuffle-kabinet-cara-
jokowi-balikan-kepercayaan-publik/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-12-22 16:49:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Arif Susanto (Pengamat Politik Universitas Paramadina) Tentu ini sudah sangat ideal
karena ada sejumlah hal mendesak yang harus segera dibenahi Presiden dalam kinerja setahun
belakangan. Terutama soal pandemi dan isu korupsi yang menimpa dua menteri
negative - Arif Susanto (Pengamat Politik Universitas Paramadina) Tentu sudah cukup ideal dari
segi waktu. Ada kemendesakan dan ini pun harus dilakukan Jokowi. Ini juga terkait realisasi
anggaran yang rendah
negative - Arif Susanto (Pengamat Politik Universitas Paramadina) Sangat dipahami menangani
pandemi tidak mudah. Memang butuh menteri yang bukan hanya cekatan, tapi juga koordinatif.
Ini yang terlihat lemah. Harapan orang kan tinggi terhadap kementerian ini, lalu program-
program yang mereka ajukan beberapa menarik gitu. Tapi, rasanya butuh akselerasi yang lebih
kuat lagi
negative - Asrinaldi (Pengamat Politik Universitas Andalas) Urgent-nya di situ. Itu perlu disorot
habis itu. Di sini yang menjadi sorotan publik terhadap kinerja kabinet Jokowi sekarang ini. Mau
tidak mau harus segera dijawab dengan penyegaran ditingkat menteri
neutral - Asrinaldi (Pengamat Politik Universitas Andalas) Ini harus menjadi perhatian karena
berkaitan dengan layanan dasar masyarakat
Ringkasan
Sejumlah pengamat politik menilai reshuffle kabinet di penghujung tahun oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi) tidak lain hanya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap
pemerintah kinerja pemerintah yang anjlok. Hal itu ditandai dengan dua persoalan yang belum
dapat dituntaskan saat ini. Seperti penanganan Covid-19 dan korupsi di lingkungan kementerian.
Itu diungkapkan Pengamat Politik Universitas Paramadina, Arif Susanto.
Menurut Analis Politik Exposit Strategic ini, alasan objektif terkait kursi dua menteri kosong yang
harus diisi, sedangkan alasan subjektif ikhwal keluhan Jokowi terhadap kinerja beberapa menteri.
70