Page 264 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 264

Diskresi yang diambil oleh kepala daerah tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020 Tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada
              COVID-19.

              "Dengan  penetapan  upah  minimum  yang  tidak  sesuai  dengan  SE,  bahwa  akan  semakin
              mempersulit  dunia  usaha  yang  pada  ujungnya  akan  menyebabkan  gelombang  PHK  besar-
              besaran dalam kondisi krisis," kata Hariyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/11/2020).

              Hariyadi menjelaskan bahwa penetapan UMP tahun 2021 yang nilainya sama dengan tahun 2020
              oleh Kemenaker sudah tepat dan sesuai dengan Rekomendasi dari Dewan Pengupahan Nasional.
              Keputusan tersebut juga mempertimbangkan dengan kondisi setidaknya 10 sektor perusahaan
              yang terpukul akibat pandemi COVID-19.

              Menurut dia, perhitungan tersebut sudah sangat rasional mengingat banyak dunia usaha yang
              bahkan kesulitan untuk membayar upah secara normal dalam situasi pandemi.

              Jika berdasarkan hitungan kondisi normal, besaran UMP justru mengalami penurunan karena
              pertumbuhan ekonomi nasional yang negatif dan inflasi.

              "Tentunya tidak mungkin kalau kita pakai formula yang minus ini, upahnya justru menurun,
              sehingga direkomendasikan upahnya tetap," kata Hariyadi.

              Berdasarkan data analisis dampak COVID-19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan oleh BPS,
              tercatat bahwa hampir seluruh sektor mengalami penurunan pendapatan dan kesulitan terkait
              pembayaran upah.

              Dari  data  tersebut,  perusahaan  yang  menghadapi  kendala  keuangan  terkait  pegawai  dan
              operasional sekitar 53,17 persen berasal dari usaha menengah dan besar, serta 62,21 persen
              usaha mikro dan kecil.
              Apindo pada dasarnya sulit menerima SE Menaker tersebut, karena dalam kondisi memburuknya
              situasi  ekonomi  seperti  ini  seharusnya  UMP  diturunkan  sehingga  kelangsungan  bekerja
              pekerja/buruh dapat terjaga.

              "Dengan berbagai proses dialog dan diskusi, kami berusaha untuk dapat memahami keputusan
              pemerintah, sehingga Pemerintah Pusat menetetapkan UM 2021 sama dengan UM 2020," kata
              Hariyadi.

              (E-3).


























                                                           263
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269