Page 546 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 546

mengatur  tentang  Penetapan  Upah  Minimum  Tahun  2021  pada  Masa Pandemi  Corona  Virus
              Disease  2019  (Covid-19).  Namun  dalam  implementasinya  ada  empat  provinsi  yang  tetap
              menaikkan UMP yaitu Jawa Tengah, Jogjakarta, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.



              PENGUSAHA MENYAYANGKAN INKONSISTENSI PENERAPAN ATURAN UMP 2021

              Pemerintah telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 akan tetap sama dengan
              tahun  2020.  Keputusan  ini  ditetapkan  melalui  Surat  Edaran  Nomor  M/11/HK.04/2020  ini
              mengatur  tentang  Penetapan  Upah  Minimum  Tahun  2021  pada  Masa Pandemi  Corona  Virus
              Disease  2019  (Covid-19).  Namun  dalam  implementasinya  ada  empat  provinsi  yang  tetap
              menaikkan UMP yaitu Jawa Tengah, Jogjakarta, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

              "Kami  menyayangkan  adanya  inkonsistensi  pada  penerapan  peraturan  mengenai  hal  ini  di
              beberapa  daerah  Padahal  sudah  ada  mekamisme  baik  melalui  usulan  Dewan  Pengupahan
              nasional maupun daerah yang melibatkan Tripartit maupun surat edaran dari Menaker," ucap
              Wakil  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Shinta  Widjadja  Kamdani  saat
              dihubungi pada Minggu (1/11).

              Menurut  Shinta  sebagian  besar  perusahaan  terdampak  Covid  oleh  karena  itu  pengusaha
              mengusulkan  untuk  tidak  menaikkan  UMP  di  tahun  2021.  Namun  pihaknya  juga  sudah
              menyampaikan bahwa perusahaan yang tidak terdampak dapat memberikan kenaikan sesuai
              kesepakatan bipartit antara pemberi kerja dan penerima kerja. Dengan adanya beberapa daerah
              yang  menetapkan  kenaikan  akan  mempersulit  kondisi  perusahaan-perusahaan  terdampak  di
              daerah tersebut "Begitu juga daerah yang menerapkan kenaikan untuk yang tidak terdampak
              akan  mempersulit  implementasinya  karena  berarti  perusahaan  harus  membuktikan  bahwa
              perusahaan tersebut terdampak dan bisa menimbulkan dispute ," ucapnya.

              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kebijakan asimetris untuk Upah Minimum Provinsi
              (UMP) Tahun 2021. Hal ini untuk mengakomodasi kelangsungan dunia usaha namun di saat
              yang sama total menjamin perlindungan bagi buruh. Kenaikan UMP di Pemprov DKI Jakarta
              dilakukan secara bersyarat.

              "Bagi  kegiatan  usaha  yang  terdampak  Covid  -19,  maka  kami  menetapkan  UMP  2021  tidak
              mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020. Sedangkan, kegiatan yang tidak terdampak
              Covud -19 dapat mengalami kenaikan UMP 2021 yang besarannya mengikuti rumus pada PP No.
              78 Tahun 2015," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pernyataan resmi yang
              diterima pada Minggu (1/11).

              Penetapan  ini  telah  sejalan  dengan  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor
              M/11/HK.04/X/2020 untuk melakukan penyesuaian penetapan nilai UMP 2021 sama dengan UMP
              2020 bagi perusahaan yang terdampak dengan pandemi Covid -19. Pandemi Covid -19 telah
              berdampak  pada  kondisi  perekonomian  dan  kemampuan  perusahaan  dalam  memenuhi  hak
              pekerja,  termasuk  dalam  membayar  upah.  Maka,  perlu  dilakukan  penyesuaian  terhadap
              penetapan UMP pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi.Akan tetapi, masih terdapat
              sektor usaha yang tidak terlalu terdampak bahkan masih dapat terus tumbuh positif pada masa
              pandemi ini.

              "Sektor-sektor usaha tersebutlah yang diharapkan dapat menjaga daya beli pekerja yang akan
              mendorong tumbuhnya perekonomian di DKI Jakarta," ucap Anies.

              Oleh karena hal-hal tersebut di atas, serta mempertimbangkan nilai PDB dan inflasi nasional,
              kenaikan UMP adalah sebesar 3,27 %, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun
              2015 tentang Pengupahan, maka Pemprov DKI Jakarta menetapkan besaran UMP DKI Jakarta
              Tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186,548.
                                                           545
   541   542   543   544   545   546   547   548   549   550   551