Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 64
"Aksi buruh cukup tertib, bahkan mereka mengikuti aturan yang ada," kata Kapolres Metro
Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto, di Monumen Patung Kuda, Jakarta, kemarin.
Masa mulai membubarkan diri secara bertahan mulai sekitar pukul 15.00 dan Patung Arjuna
Wiwaha atau Patung Kuda steril dari massa pengunjuk rasa sekitar pukul 16.00.
Surat MK
Elemen buruh yang menggelar aksi di Jakarta, menyerahkan surat kepada Majelis Hakim
Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan Undang-undang Cipta Kerja. Diserahkan oleh Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSP-SI) Andi Gani Nenawea, surat pernyataan
sikap dari elemen buruh itu meminta hakim MK untuk memutus perkara secara adil, jika nanti
buruh menggugat omnibus law UU Cipta Kerja.
"Kami memberi pesan kuat ke Mahkamah Konstitusi dan kepada majelis hakim yang mulia,
kepada seluruh jajaran MK jangan pernah menistakan perjuangan mumi kaum buruh," ucap
Andi.
Awalnya, KSPI AGN dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hendak mengajukan
gugatan uji materiel dan uji formil atas UU tersebut. Namun, hingga kini, aturan itu belum
diundangkan karena Presiden Jokowi belum memberi tanda tangan. Hal itu membuat buruh
hanya bisa memberikan pernyataan sikap secara tertulis. Mereka juga berjanji bakal mengajukan
uji materiel dan formil ombibus law UU Cip-taker secepatnya.
"Kami akan penuhi setiap sudut Mahkamah Konstitusi di setiap sidang," ujar Andi. (Muhammad
Irfan)***
caption:
MASSA dari elemen buruh berunjuk rasa di depan Patung Arjunawiwaha atau Patung Kuda,
Jakarta, Senin (2/11/2020). Mereka menuntut pembatalan UU Cipta Kerja dan menuntut agar
upah minimum tahun 2021 (UMP, UMK, UMSP, dan UMSK) tetap naik*
63