Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 151

RENCANA KENAIKAN CUKAI ROKOK DI 2021 DISEBUT BIKIN PETANI FRUSTASI

              Pemerintah berencana akan menaikkan tarif cukai untuk industri hasil tembakau. Pelaku usaha
              mengatakan, ini bisa berdampak pada 5 juta orang yang usahanya bergantung pada industri ini.

              Ketua  Umum  Aliansi  Masyarakat  Tembakau  Indonesia  (AMTI)  Budidoyo  mengungkapkan  di
              tengah  pandemi  Covid-19,  sektor  IHT  mengalami  tekanan  dari  beberapa  penjuru  sekaligus.
              Antara lain, lanjutnya, beban kenaikan cukai sebesar 23%, serta ketentuan minimum harga jual
              eceran (HJE) yang naik sebesar 35%.

              "Industri ini di tengah pandemi mendapatkan tekanan luar biasa, hal ini akan berdampak kepada
              lebih dari 5 juta pekerja di sektor ini," ungkap Budidoyo dalam keterangannya, ditulis Minggu
              (13/9/2020).

              AMTI menyebut hingga kini sudah ada petani yang frustasi karena rencana ini. Dikhawatirkan
              bila terealisasi akan berdampak lebih buruk.

              "Ada petani yang sudah membakar daunnya. Sudah ada yang mencabut pohonnya, ini mereka
              frustrasi. Pemerintah harus memberikan harapan yang baik, belum kepada nasib tenaga kerja.
              Tekanan yang diterima industri pun bukan hanya itu, ada juga dorongan ratifikasi FCTC dan
              revisi PP 109/2012," ungkap Budidoyo.

              Lebih jauh dari itu, sektor tembakau memiliki peran vital dalam perekonomian dan tenaga kerja.
              Saat ini, sebagaimana data Kementerian Pertanian (Kementan), luas areal tanaman tembakau
              pada 2020 diproyeksikan mencapai 198.561 hektar dengan volume produksi sebanyak 212.215
              ton.

              Dari  data  Kementerian  Tenaga  Kerja  (Kemenaker),  mayoritas  pekerja  pada  industri  hasil
              tembakau  atau  IHT  didominasi  perempuan  berusia  muda  dan  paruh  baya,  dengan  strata
              pendidikan  yang  rendah.  Oleh  karena  itu,  menyikapi  arah  kebijakan  cukai,  Kemenaker
              mengingatkan  harus  diputuskan  secara  hati-hati  mengingat  dampaknya  yang  bersifat  efek
              domino.

              "Sudah ada pabrik atau perusahaan yang sudah tidak bisa membayar tenaga kerja, padahal
              industri  tembakau  ini  sangat  membantu  ekonomi  keluarga  di  mana  banyak  ibu  dan  kaum
              perempuan jadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh di pabrik tembakau,"
              ungkap  Kasubdit  Hubungan  Kerja  Direktorat  Persyaratan  Kerja  Ditjen  Pembinaan  Hubungan
              Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Sumondang.

              Sebelumnya,  Kementerian  Keuangan  telah  merencanakan  untuk  menaikkan  tarif  Cukai  Hasil
              Tembakau (CHT) alias cukai rokok dalam beberapa tahun ke depan. Kebijakan ditempuh guna
              mengejar target pembangunan dari sisi fiskal maupun peningkatan daya saing manusia di bidang
              kesehatan.  Rencana  itu  tertuang  dalam  Peraturan  Menteri  Keuangan  (PMK)  Nomor
              77/PMK.01/2020  tentang  Rencana  Strategis  Kementerian  Keuangan  2020-2024.  Di  sisi  lain,
              kebijakan tersebut harus disikapi secara hati-hati. Saat ini, IHT tengah mengalami gejolak imbas
              pandemi Covid-19 dan kenaikan cukai 23% tahun 2019.

              Dalam  Nota  Keuangan  RAPBN  2021,  penerimaan  kepabeanan  dan  cukai  pada  tahun  2021
              diharapkan  masih  mampu  tumbuh  hingga  3,8%  (yoy).  Secara  lebih  rinci,  cukai  tembakau
              ditargetkan naik dari Rp 164,9 triliun ke Rp 172,76 triliun atau naik 4,8%..








                                                           150
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156