Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 155

Antara lain, lanjutnya, beban kenaikan cukai sebesar 23%, serta ketentuan minimum harga jual
              eceran (HJE) yang naik sebesar 35%.
              "Industri ini di tengah pandemi mendapatkan tekanan luar biasa, hal ini akan berdampak kepada
              lebih dari 5 juta pekerja di sektor ini," ungkap Budidoyo dalam seminar online Tobacco Series#3,
              pada Kamis (10/9/2020).

              Merujuk rencana kebijakan cukai dan strategi penerimaan negara pada 2021, AMTI merisaukan
              dampak lebih dalam terhadap sektor IHT.

              "Ada petani yang sudah membakar daunnya. Sudah ada yang mencabut pohonnya, ini mereka
              frustrasi. Pemerintah harus memberikan harapan yang baik, belum kepada nasib tenaga kerja.
              Tekanan yang diterima industri pun bukan hanya itu, ada juga dorongan ratifikasi FCTC dan
              revisi  PP  109/2012.  Ditambah  kenaikan  cukai,  situasi  industri  ini  digambarkan  melalui  istilah
              dipoyok, dilebok." ungkap Budidoyo.

              Lebih jauh dari itu, sektor tembakau memiliki peran vital dalam perekonomian dan tenaga kerja.
              Saat ini, sebagaimana data Kementerian Pertanian (Kementan), luas areal tanaman tembakau
              pada 2020 diproyeksikan mencapai 198.561 hektar dengan volume produksi sebanyak 212.215
              ton.

              Struktur pasar rokok saat ini terdiri dari 73% merupakan sigaret kretek mesin (SKM), 22% sigaret
              kretek tangan (SKT), dan 5% sigaret putih mesin (SPM).

              Secara total, serapan tenaga kerja pada industri tembakau di sektor manufaktur dan distribusi
              produk tembakau mencapai 5,9 juta orang, terdiri dari 1,7 juta orang di perkebunan, 4,28 juta
              pekerja sektor manufaktur dan distribusi.

              Dari  data  Kementerian  Tenaga  Kerja  (Kemenaker),  mayoritas  pekerja  pada    industri  hasil
              tembakau    atau  IHT  didominasi  perempuan  berusia  muda  dan  paruh  baya,  dengan  strata
              pendidikan yang rendah.

              Oleh karena itu, menyikapi arah kebijakan cukai, Kemenaker mengingatkan harus diputuskan
              secara hati-hati mengingat dampaknya yang bersifat efek domino.

              "Sudah ada pabrik atau perusahaan yang sudah tidak bisa membayar tenaga kerja, padahal
              industri  tembakau  ini  sangat  membantu  ekonomi  keluarga  di  mana  banyak  ibu  dan  kaum
              perempuan jadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh di pabrik tembakau,"
              ungkap  Kasubdit  Hubungan  Kerja  Direktorat  Persyaratan  Kerja  Ditjen  Pembinaan  Hubungan
              Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Kementerian  Ketenagakerjaan  Sumondang  yang
              menjadi salah satu narasumber diskusi.

              Keseimbangan  Perwakilan dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Sarno selaku Kepala Sub Bidang
              Cukai Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mengamini sektor IHT berkontribusi besar terhadap
              penerimaan negara.

              Terlebih  di  tengah  pandemi,  sewaktu  penerimaan  pajak  hingga  kepabeanan  yang  menurun,
              penerimaan cukai justru tetap bertumbuh. "Cukai tumbuh 3,7%, paling besar sekitar 80% adalah
              cukai rokok yang sepanjang semester pertama tahun ini sudah mencapai Rp85 triliun lebih," kata
              Sarno.

              Dia mengungkapkan pemerintah menyadari peran penting IHT bagi perekonomian, sehingga
              setiap kebijakan terkait disusun dengan tujuan mencapai keseimbangan.

              "Pelibatan  berbagai  kementerian  telah  dilakukan,  bahkan  untuk  kebijakan  pun  harus  melalui
              Ratas [Rapat Terbatas]," kata Sarno.

                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160