Page 156 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 156

Hal senada juga dilontarkan Analis Kebijakan Madya Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai Bea
              Cukai Kemenkeu Hary Kustowo.
              Menurutnya, pemerintah berupaya keras menciptakan keseimbangan antara kondisi industri IHT,
              komitmen pro kesehatan, dan kesinambungan penerimaan negara. "Tidak bisa memang salah
              satunya yang dominan, di tengah kami juga harus mengejar target cukai yang telah ditetapkan.
              Kenaikan  cukai  tinggi  ini  dampaknya  juga  rokok  ilegal,  sulit  untuk  diberantas  apabila  sudah
              masif," simpul Hary.

              Di sisi lain, Hendratmojo Bagus Hudoro Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian
              Pertanian mengakui imbas kenaikan cukai maupun minimum HJE berimbas langsung kepada sisi
              hulu IHT, yakni para petani. Menurutnya, dengan kenaikan cukai dan harga rokok, membuat
              penyerapan tembakau di sisi petani tidak optimal dan membuat ketidakpastian harga. "Dengan
              menghitung dampak luas hingga sisi hulu sektor pertanian, maka perlu ditemukan keseimbangan
              dan solusi yang sinergis. Penurunan produksi IHT berkorelasi dengan penyerapan bahan baku
              tembakau dan cengkeh," tegasnya.

              Di  tengah  banyaknya  tarik  menarik  kepentingan  kebijakan  dalam  IHT,  Pemerintah  juga
              menyatakan tengah berupaya menyusun peta jalan kebijakan yang komprehensif mengatur IHT.

              "Untuk mengatur IHT tidak bisa melihat secara parsial, harus keseluruhan rantainya. Semua
              pihak harus dilibatkan pada proses penyusunan peta jalan IHT. Saat kesepakatan tentang peta
              jalan  sudah  dicapai  maka  penting  untuk  semua  pihak  untuk  komitmen  menjalankan,  pihak
              industri maupun kesehatan. Mempertimbangkan tekanan yang luar biasa pada IHT di tahun ini
              maka kami berharap tidak ada kenaikan cukai tembakau di tahun 2021", tutup Budidoyo.













































                                                           155
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161