Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 178

MENAKER: PEMERINTAH MILIKI KOMITMEN KUAT LINDUNGI PMI

              Jakarta  -  Menteri  Ketenagakerjaan    Ida  Fauziyah  menegaskan,  bahwa  pemerintah  memiliki
              komitmen yang sangat kuat dalam menghadirkan peran negara untuk memberikan pelindungan
              kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

              "Pemerintah terus berupaya agar hak-hak para pekerja migran, termasuk anggota keluarganya
              dapat terpenuhi," kata Menaker Ida Fauziyah pada acara Temu Inspiratif dan Silaturahmi ke
              Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Balindo Paradiso Denpasar, Bali, Sabtu (12/9/2020).

              Menurut Menaker Ida, dalam melindungi PMI, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang
              Nomor  18  Tahun  2017  tentang  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (UU  PPMI)  sebagai
              pengganti  UU  Nomor  39  tahun  2004  tentang  Penempatan  dan  Perlindungan  Tenaga  Kerja
              Indonesia di Luar Negeri.

              UU  PPMI  disebutnya  telah  secara  jelas  mengamanatkan  bahwa  hanya  calon  PMI  yang  telah
              memiliki kompetensi dan persyaratan lain yang ditentukan, yang dapat berangkat bekerja ke
              luar negeri.Kompetensi calon PMI menjadi faktor penting dalam aspek perlindungan, utamanya
              dalam meningkatkan posisi tawar PMI di pasar kerja internasional.

              "Dengan memiliki kompetensi, maka sesungguhnya aspek perlindungan PMI yang diawali dari
              perlindungan diri PMI sendiri dapat diwujudkan," katanya.

              Ia menyadari bahwa hingga kini penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi kerja
              bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) masih menjadi isu utama yang harus diselesaikan.

              Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, ia meminta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
              menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana amanat UU Nomor 18 tahun 2017
              pasal  40  dan  41,  yakni  menyelenggarakan  pendidikan  dan  pelatihan  kerja  oleh  lembaga
              pendidikan dan lembaga pelatihan kerja milik pemerintah dan/atau swasta yang terakreditasi;
              dan menyediakan dan memfasilitasi pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia melalui pelatihan
              vokasi yang anggarannya berasal dari fungsi pendidikan.

              Menaker    Ida  juga  mengharapkan  peran  aktif  pihak-pihak  yang  menjadi  penanggung  jawab
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk memberikan pelayanan secara profesional
              dan sebaik-baiknya demi terciptanya perlindungan dan pemajuan hak-hak PMI.

              Sebab melalui tata kelola yang lebih baik, maka berbagai kasus yang sering terjadi selama ini
              dengan sendirinya dapat ditekan secara signifikan.

              "Ini tentunya menjadi harapan kita semua, untuk dapat segera diwujudkannya aturan maupun
              tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran yang lebih baik," ucapnya.

              Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi LPK Balindo Paradiso yang telah menghasilkan
              cukup  banyak  lulusan  yang  terserap  di  pasar  kerja,  utamanya  yang  bekerja  di  kapal-kapal
              pelayaran asing.

              "Atas  nama  pemerintah,  khususnya  Kementerian  Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia,  saya
              menyampaikan  penghargaan  dan  terima  kasih  kepada  LPK  Balindo  Paradiso  yang  telah  ikut
              mendukung program pemerintah dalam melakukan peningkatan kompetensi CPMI," katanya..









                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183