Page 250 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 250
"Kami izin lapor Bapak Menteri dan Ibu Menteri. Sekarang, yang dirumahkan karyawan sudah
lebih dari 73 ribu. Yang di PHK 2.500 lebih. Saya kira, kalau ini masih terus pandemi berlangsung
terus mungkin akan bertambah lagi yang mengalami di PHk dan juga dirumahkan. Dan
dampaknya tentu akan semakin serius buat perekonomian di Provinsi Bali," kata Koster di Nusa
Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (12/9).
Pemprov Bali telah membuka akses wisata domestik sejak 31 Juli 2020 lalu. Sejak saat itu,
ekonomi Bali yang mengandalkan lebih dari 50 persen dari pariwisata mulai mengeliat.
Sebelum Covid-19 melanda, pendapatan pajak restoran dan hotel di Kabupaten mencapai Rp200
hingga Rp400 miliar. Namun, wisata Bali menyumbang Rp9 miliar pada Juli dan Agustus telah
mencapai Rp11,5 miliar.
"Sejak dimulai aktivitas wisatawan nusantara tanggal 31 Juli yang lalu, saat ini sudah mulai ada
tanda-tanda perbaikan (ekonomi) sedikit demi sedikit. per Agustus yang lalu kabupaten Badung
saja pajak hotel dan restorannya sudah menjadi Rp11,5 miliar, lumayan meningkat dari bulan-
bulan sebelumnya," imbunya.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kontribusi kementerian dan lembaga yang aktif
menyelenggarakan kegiatan di Bali meski pandemi Covid-19. Dia berharap Kementerian dan
lembaga negara juga mengadakan acara di Kabupaten lain di Bali seperti di Kota Denpasar,
Gianyar, Klungkung agar pendapatan ekonomi warga merata.
"Kami sangat berharap ke depan, karena pandemi Covid-19 ini belum berakhir itu terus ada
kegiatan seperti ini (kementerian) untuk membantu perekonomian di Bali yang butuh-butuh
sangat lesu," ujar Koster.
Selain itu, Koster juga menyampaikan suka dan dukanya pariwisata di Bali. Pada saat normal
pariwisata menompang perekonomian mencapai 53 persen. Dan kondisi ekonomi langsung
menurun drastis sejak pandemi Covid-19. "Sukanya pada saat normal, perekonomian di Bali
sangat baik. Karena, wisatawan merupakan penompang utamanya 53 persen lebih dari
pariwisata," ujarnya.
"Dukanya, adalah ketika terjadi pandemi Covid-19 seperti ini maka langsung drop. Sekarang
kontraksi pertumbuhannya itu negatif 10, 98 persen di triwulan ke dua. Tertinggi negatifnya
dibandingkan dengan daerah-daerah lain dan dibandingkan juga dengan DKI Jakarta ," ujar
Koster.
[ray]
249