Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 254

menghadapi  pandemi,  pemerintah  telah  menerbitkan  berbagai  peraturan  salah  satunya    PP
              No.49 Tahun 2020  tentang Penyesuaian Iuran Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selama
              Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan
              beleid ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha, dan
              kesinambungan penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan selama wabah Covid-
              19.

              "PP tersebut diterbitkan supaya perusahaan dan pekerja bisa terus bertahan hingga ekonomi
              nasional pulih yang terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Ida sebagaimana dirilis, Rabu (8/9).

              Penyesuaian iuran ini dilakukan melalui tiga bentuk.

              Pertama  , kelonggaran batas waktu iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian
              (JKM),  Jaminan  Hari  Tua  (JHT),  dan  Jaminan  Pensiun  (JP)  setiap  bulan.  Batas  waktu  iuran
              dilonggarkan dari tanggal 15 menjadi tanggal 30 bulan berikutnya.

              Kedua  , keringanan iuran JKK dan JKM sebesar 99 persen dari kewajiban iuran setiap bulan.

              Ketiga  , penundaan pembayaran sebagian iuran JP sebesar 99 persen dari kewajiban setiap
              bulan. Kebijakan ini berlaku sejak Agustus 2020 sampai Januari 2021.

              Ida  berhadap  regulasi  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  seluruh  pemangku  kepentingan
              jaminan  sosial  ketenagakerjaan  dan  meringankan  beban  pemberi  kerja  dan  peserta  dalam
              memenuhi kewajiban membayar iuran. "Relaksasi iuran BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat
              memberikan  ruang  gerak  lebih  dalam  bagi  para  pengusaha  dalam  mengalokasikan  dana
              operasional perusahaan," ujarnya.

              Mengacu hasil survei LIPI, Badan litbang Ketenagakerjaan Kemenaker, dan Lembaga Demografi
              Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia periode 24 April 2020 sampai 2 Mei 2020 Ida
              menyebut  pandemi  Covid-19  sangat  mempengaruhi  aspek  ketenagakerjaan.  Melemahnya
              perekonomian dan penurunan produktivitas akibat Covid-19 berdampak terhadap pekerja dan
              pemberi kerja. Hal ini berpotensi mempengaruhi kepatuhan dalam memenuhi kewajiban untuk
              membayar iuran jaminan sosial. Stimulus yang selama ini diterbitkan pemerintah diharapkan
              dapat meringankan beban ekonomi pemberi kerja dan buruh.

              Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan,  Agus  Susanto,  menambahkan  relaksasi  iuran  ini
              merupakan bentuk stimulus yang diberikan pemerintah kepada pemberi kerja untuk melengkapi
              stimulus  yang  diberikan  pemerintah  kepada  pekerja  melalui  bantuan  subsidi  upah.  "Kami
              menyambut baik dan siap menjalankan kebijakan pemerintah ini untuk menjaga iklim usaha
              tetap tumbuh di tengah kondisi pandemik dalam kerangka Pemulihan Ekonomi Nasional," ungkap
              Agus Susanto.

              Kebijakan ini akan berdampak terhadap kondisi finansial BPJS Ketenagakerjaan. Namun Agus
              mengatakan  BPJS  Ketenagakerjaan  telah  melakukan  berbagai  efisiensi.  Upaya  efisiensi  itu
              diharapkan dapat membantu peserta menghadapi dampak pandemi Covid-19 melalui program
              relaksasi iuran jaminan sosial ketenagakerjaan..














                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259