Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 28

Ringkasan

              Pandemi Covid-19 yang berimbas ke dunia usaha telah menambah panjang deretan persoalan
              ketenagakerjaan.  Pembatasan  sosial  berskala  besar  atau  PSBB  kedua  di  DKI  Jakarta  jangan
              sampai  menjadi  alasan  berlanjutnya  kasus-kasus  perburuhan  itu.  Untuk  itu,  ketegasan
              pemerintah dan pemberian stimulus bagi dunia usaha dan bantuan sosial untuk pekerja menjadi
              penentu. Stimulus-stimulus itu diharapkan bisa mengerem angka kasus ketenagakerja an selama
              pandemi.



              PSBB JANGAN DIJADIKAN ALASAN MEM-PHK PEKERJA

              Pandemi Covid-19 yang berimbas ke dunia usaha telah menambah panjang deretan persoalan
              ketenagakerjaan.  Pembatasan  sosial  berskala  besar  atau  PSBB  kedua  di  DKI  Jakarta  jangan
              sampai menjadi alasan berlanjutnya kasus-kasus perburuhan itu.

              Untuk itu, ketegasan pemerintah dan pemberian stimulus bagi dunia usaha dan bantuan sosial
              untuk pekerja menjadi penentu. Stimulus-stimulus itu diharapkan bisa mengerem angka kasus
              ketenagakerja an selama pandemi.

              Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik Jumisih, Minggu (13/9/2020), mengatakan, Co-vid-
              19 yang sudah berlangsung enam bulan menyisakan dan menambah deretan kasus perburuhan.
              "Dengan penerapan kembali PSBB ketat kedua, buruh berharap tak ada tambahan kasus, seperti
              pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa pesangon, dirumahkan tanpa upah, atau pemangkasan
              upah di bawah standar minimum," ujarnya di Jakarta.

              Jumisih menilai, sejak awal pandemi, ada kecenderungan perusahaan menjadikan PSBB dan
              dampak Covid-19 sebagai alasan melakukan PHK besar-besaran atau mengurangi hak pekerja.
              Beberapa perusahaan sudah mengalami kesulitan keuangan, tetapi ada pula perusahaan yang
              ditengarai masih mampu tetapi menjadikan Co-vid-19 sebagai alasan. Sementara itu, pemerintah
              daerah dan pusat pun tidak tegas menindaklanjuti kasus-kasus ketenagakerjaan selama Covid-
              19.


              Sekretaris  Jenderal  Organisasi  Pekerja    Seluruh  Indonesia  Timboel  Siregar  menambahkan,
              mengingat PSBB kali ini tidak akan seketat sebelumnya,


              kasus PHK dan dirumahkan tanpa upah diharapkan tidak akan bertambah signifikan. Namun,
              untuk  menjamin  itu,  pemerintah  juga  harus  memenuhi  janjinya  untuk  memberikan  stimulus
              kepada dunia usaha.


              Hingga  31  Agustus 2020, realisasi anggaran untuk program insentif usaha  baru terserap Rp
              18,85 triliun dari pagu Rp 120,61 triliun dan pembiayaan korporasi belum terserap sama sekali
              dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp 53,57 triliun.

              "Jangan  sampai  PSBB  jadi  alasan  mem-PHK.  Namun,  untuk  menjamin  itu,  butuh  realisasi
              stimulus ke dunia usaha, khususnya perusahaan yang sejauh ini konsisten untuk tidak sewenang-
              wenang mem-PHK karyawannya," kata Timboel.


              Kegelisahan pengusaha

                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33