Page 406 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2020
P. 406
Menaker Ida Fauziyah mengatakan pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi negara-negara
G20 untuk merefleksikan dan mengoptimalkan kebijakan perlindungan sosial bagi pekerja yang
sebaiknya terintegrasi dalam mewujudkan perlindungan sosial untuk semua.
Dikatakan Menaker Ida dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih baik dan berkualitas,
Indonesia menyadari pentingnya peningkatan keterampilan dan daya saing bagi kaum muda.
Hal ini sebagai upaya untuk membawa kaum muda yang masih berstatus NEET (not in
employment, education and/or training) ke pasar tenaga kerja, sehingga mereka memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan.
Berdasarkan proyeksi data hingga tahun 2025, tingkat pengangguran kaum muda dapat
mencapai kurang dari 15 persen pada tahun 2025. "Untuk itu, Indonesia optimis dalam mencapai
komitmen Antalya Target 2025, menurunkan tingkat pengangguran muda hingga 15 persen di
tahun 2025," ujar Menaker Ida .
Selain itu lanjut Menaker Ida, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya nasional dalam
pengembangan keterampilan melalui pelatihan kerja dan magang untuk mempersiapkan kaum
muda yang lebih baik dalam menghadapi transisi di dunia kerja.
Khususnya di tingkat regional, ASEAN Labour Ministers Meeting periode 2020-2022 yang akan
datang, di bawah Keketuaan Indonesia, juga akan memprioritaskan isu yang bertemakan
pemuda, yaitu "Promoting ASEAN Workers for Competitiveness, Resilience and Agility in the
Future of Work"."Indonesia percaya dengan memajukan kesetaraan gender akan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Hal ini juga merupakan amanat bersama
dalam mencapai Brisbane Goals 2025,"kata Menaker Ida.
Indonesia menyadari pasar tenaga kerja saat ini sangat dipengaruhi oleh tren global yang harus
diatasi dengan inovasi berbasis bukti untuk membentuk kebijakan yang tepat di tingkat nasional
dan internasional.
"Behavioral Insight mengkolaborasikan peran pemerintah, masyarakat dan dukungan teknologi
informasi sehingga dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam perumusan kebijakan,"
jelas Menaker Ida.
Menaker Ida Menjelaskan Deklarasi Menteri Perburuhan dan Tenaga Kerja G20 menekankan
upaya untuk terus mengelola dampak pandemi dan bersiap menuju pemulihan pandemi COVID-
19 melalui bekerja sama dengan Menteri lain dalam kelompok negara anggota G20 untuk
mendukung komitmen di berbagai bidang.
Misalnya mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif, membuka banyak lapangan pekerjaan
yang berkelanjutan dan human-centered, menyediakan pekerjaan berkualitas bagi kaum muda
dan perempuan, serta memberikan akses perlindungan sosial yang memadai untuk semua.
Dalam pertemuan ini, para Menteri Perburuhan dan Tenaga Kerja G20 juga mendeklarasikan
untuk berkomitmen dalam upaya pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan
inklusif, dan untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi semua pekerja. Termasuk dalam rantai
pasokan global dengan melanjutkan upaya untuk menghapus pekerja anak, kerja paksa,
perdagangan manusia, dan perbudakan modern di dunia kerja.
"Kondisi kerja yang aman dan sehat merupakan hal mendasar untuk pekerjaan yang layak,
terutama mengingat risiko pada pandemi COVID-19, " katanya..
405