Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 113

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah selaku pihak yang mengawal program tersebut
              mengungkapkan alasan dibalik dicetuskannya program ini, serta apa langkah selanjutnya untuk
              program bantuan subsidi gaji.

              "Jadi  sebagaimana  kita  ketahui  kontraksi  ekonomi  sebagai  dampak  pandemi  COVID-19  itu
              dialami hampir seluruh sektor ekonomi, sehingga pemerintah merasa perlu memberikan bantuan
              sosial kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah, untuk apa? untuk menjaga daya beli
              mereka," kata Ida dalam sesi wawancara khusus dengan  detikcom  baru-baru ini.

              Tak dipungkiri, banyak pihak termasuk pemerintah sendiri memproyeksikan ekonomi Indonesia
              akan kembali negatif pada kuartal III nanti, seperti yang dialami pada kuartal II. Jika demikian
              maka Indonesia dipastikan mengalami resesi.

              Berbagai  upaya  dilakukan  untuk  mencegah  Indonesia  mengalami  resesi  sebagaimana  yang
              sudah menerpa banyak negara, termasuk negara-negara tetangga seperti Singapura.

              Bantuan Rp 600 ribu  diharapkan mampu menangkal kejadian tersebut menimpa Indonesia.

              "(Diharapkan bantuan subsidi gaji) dapat mempertahankan kesejahteraan, mendorong daya beli
              teman-teman  pekerja  dan  buruh  dalam  rangka  mengurangi  agar  resesi  ekonomi  yang
              mengancam perekonomian nasional kita bisa terhindarkan," ujarnya.

              Buka halaman selanjutnya.

              Namun, program ini tidak terlepas dari pro dan kontra. Tak sedikit pihak yang protes karena
              tidak  terakomodasi  bantuan  subsidi  gaji.  Sebab  syarat  penerimanya  harus  terdaftar  sebagai
              anggota BPJS Ketenagakerjaan.

              Sementara banyak pekerja yang tidak didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan oleh pemberi kerja,
              mulai dari honorer hingga pekerja/buruh lepas.

              "Iya opini masyarakat mereka merasa seharusnya juga layak untuk mendapatkan bantuan, (tapi)
              karena tidak memenuhi kriteria mereka tidak berhak," jelas Ida.

              Selain itu, bantuan tersebut hanya diprogramkan hingga Desember 2020. Di sisi lain belum dapat
              dipastikan dampak pandemi COVID-19 sudah mereda atau tidak pada 2021 nanti, termasuk yang
              dialami pekerja.
              Ida  pun  mengungkapkan  bahwa  pihaknya  akan  mengevaluasi  program  tersebut,  mulai  dari
              sasaran  penerimanya  hingga  melihat  peluang  untuk  memperpanjang  periode  pemberian
              bantuan. Nah, selengkapnya dapat dibaca pada berita di detikcom yang tayang besok, Senin
              (7/9/2020).

              (toy/dna)  .



















                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118