Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 109

Semisal,  Permenaker  No  14/2020  mengatur  sejumlah  syarat  bagi  penerima  BLT  Rp600  ribu
              tersebut.  Yakni  pekerja  adalah  penerima  upah,  serta  aktif  terdaftar  dan  membayar  iuran
              kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2020.

              Corporate Lawyer Yogyakarta, Rudi Hermanto menyikapi syarat dan ketentuan BLT tersebut.
              "Menurut saya, saat ini yang masih menjadi persoalan BLT Rp 600 ribu terdapat pada tataran
              realisasinya. Pemerintah tidak bisa begitu saja merealisasikannya, karena ada syarat pekerja
              penerima upah, serta aktif terdaftar dan membayar iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
              hingga Juni 2020. Nah, aturan ini mengganjal pekerja dapat BLT tersebut," kata Rudi, Senin
              (7/9/2020).

              Menurut Rudi, sebaiknya syarat BPJS Ketenagakerjaan aktif sampai Juni 2020, dihapuskan saja.
              Ini perlu dilakukan agar pekerja bisa menerima BLT yang jadi haknya. Perlu diketahui, akibat
              daya  beli  masyarakat  turun,  income  perusahaan-perusahaan  juga  turun.  "Sebagai  seorang
              corporate  lawyer  saya  memahami  situasi  ini,  perusahaan  banyak  yang  krisis,"  kata  Rudi,
              Dampaknya,  lanjut  Rudi,  perusahaan-perusahaan  yang  keuangannya  sulit  terpaksa  tidak
              membayarkan  kewajiban  BPJS  Ketenagakerjaan  sejak  pandemi  Covid-19.  Akibatnya  pekerja
              sudah  banyak  yang  BPJS  Ketenagakerjaannnya  tidak  dibayarkan  iurannya  lagi  sejak  Maret.
              "Makanya saya minta sebaiknya syarat aktif kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sampai bulan
              Juni itu dihapus saja. Supaya BLT ini tak hanya jadi lip service pemerintah," kata Rudi.

              Jangan  sampai  kalau  BLT  pekerja  tidak  cair,  ujar  dia,  muncul  persoalan  baru.  Yakni  dikira
              pengusaha tidak mengurus bantuan BLT itu, padahal dengan kondisi sulit perusahaan untuk
              membayar  iuran  kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  sebab  pada  bulan  Maret  sudah  banyak
              perusahaan yang bangkrut akibat pandemi Covid-19.

              Perlu dipahami, tambah Rudi, jaminan biaya kesehatan pasti jadi prioritas tinggi untuk pekerja,
              sehingga setelah biaya makan tercukupi lalu masih ada sisa uang pasti mereka akan prioritaskan
              untuk membayar BPJS bukan yang lain dulu. Makanya hapus saja syarat mendapat BLT yang
              menyusahkan.

              Selain tidak mempersulit pekerja untuk dapat BLT, Rudi juga meminta agar pemerintah juga
              memperhatikan nasib para pensiunan dan warga kurang mampu. Pemerintah harus berusaha
              memberikan bantuan sembako seperti beras, gula, minyak dan lainnya agar beban kebutuhan
              pokok warga kurang mampu bisa terpenuhi dengan adanya bantuan pemerintah dalam kurun
              waktu 6 bulan ke depan.

              Pemerintah,  sambungnya,  dalam  kondisi  sulit  secara  ekonomi  yang  berdekatan  dengan
              momentum pilkada di sejumlah daerah, tidak banyak anggaran yang digelontorkan untuk pilkada
              di tengah pandemi. Sebaiknya fokus pemerintah saat ini adalah menaikan daya beli masyarakat
              dengan stimulan ekonomi dan bantuan langsung untuk masyarakat. [ipe].





















                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114