Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 158

PAKAR UGM: TERKAIT BLT, HARUSNYA PEMERINTAH LAKUKAN INI PADA PEKERJA
              INFORMAL
              -  Program bantuan langsung tunai (  BLT  ) atau subsidi gaji bagi  pekerja swasta  dan pegawai
              pemerintah  non  PNS  dengan  gaji  dibawah  Rp  5  juta  sampai  saat  ini  masih  hangat
              diperbincangkan.

              Pasalnya,  banyak  pekerja  swasta  yang  menantikan  bantuan  sebesar  Rp  600.000  perbulan
              tersebut.  Bahkan  banyak  yang  belum  mendapatkan  bantuan  itu  karena  beberapa  hal.  Salah
              satunya pekerja tidak memakai rekening himbara.

              Tetapi berbicara mengenai BLT pada pekerja formal, sebenarnya banyak pekerja informal yang
              juga terdampak dengan  pandemi  Covid-19 ini.

              Padahal, sebagian besar tenaga kerja di Indonesia yakni sebesar 57,27 persen atau 74 juta orang
              adalah pekerja informal.

              Ternyata, mereka adalah para pekerja yang tidak memiliki ikatan kontrak, tidak diikutkan dalam
              program  BPJS Ketenagakerjaan  , dan tidak memperoleh jaminan apapun dari perusahaan.

              Tak heran jika banyak diantara pekerja informal semakin menurun penghasilannya. Mareka juga
              sangat membutuhkan bantuan dan perharian dari pemerintah.

              Pakar Kebijakan Publik  Universitas Gadjah Mada  (UGM), Prof. Wahyudi Kumorotomo, Ph.D.,
              menyatakan, peluncuran program BLT tersebut merupakan langkah darurat yang diambil untuk
              mencegah ekonomi Indonesia masuk ke dalam jurang resesi yang lebih dalam.

              Tapi,  subsidi  gaji  ini  ditujukan  bagi  kelompok  pekerja  yang  paling  rentan  sekaligus
              membangkitkan kembali ekonomi Indonesia.

              "Seharusnya, pemerintah memperhatikan dan mencari solusi bantuan subsidi bagi pekerja di
              sektor informal," ujar Prof. Wahyudi seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (4/9/2020).
              Untuk melindungi kelompok pekerja informal yang rentan secara ekonomi ini pemerintah perlu
              menyusun program alternatif seperti:  "Pemerintah perlu menemukan program alternatif untuk
              para pekerja informal. Sebab, keberhasilan Indonesia untuk menghindari jurang resesi ekonomi
              juga tergantung dari perhatian pemerintah kepada para buruh sektor informal, kaum miskin di
              perkotaan, serta kelompok-kelompok rentan lainnya," jelasnya.

              Menurut Wahyudi, keberhasilan program bantuan subsidi gaji ini juga ditentukan oleh efektivitas
              alokasi dana yang direncanakan bagi sekitar 13,8 juta pekerja.

              Jika penyalurannya kurang tepat sasaran, alokasi dana tersebut hanya akan memperlebar jurang
              pendapatan  antara  kelompok  kaya  dan  kelompok  miskin.  Sementara  itu,  upaya  untuk
              mendorong ekonomi nasional bisa menemui kegagalan.

              Tak hanya itu saja, alokasi dana bantuan subsidi gaji ini juga rentan disalahgunakan. Karenanya,
              koordinasi dan kerja sama diantara Kementerian/Lembaga terkait serta pelaksana di lapangan
              harus betul-betul dipersiapkan dengan baik.

              Hal ini berkaca dari pengalaman alokasi dana Bansos masih banyak yang salah sasaran dan ada
              pemotongan ilegal pada tingkat operasional.

              "Koordinasi operasional harus lebih rapi sehingga program bisa tepat sasaran," kata Guru Besar
              Departemen Manajemen Kebijakan Publik UGM ini.




                                                           157
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163