Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 SEPTEMBER 2020
P. 44

Pada  tahap  pertama,  lanjutnya,  penyaluran  subsidi  gaji/  upah  disalurkan  oleh  empat  bank
              anggota HIMBARA, yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank BRI. Jumlah subsidi
              gaji/upah tahap pertama yang telah berhasil disalurkan ke penerima adalah 2.310.974. (dua juta
              tiga ratus sepuluh ribu sembilan ratus tujuh puluh empat).

              "Jumlah ini mencapai 92,44 persen dari total penerima subsidi gaji/ upah tahap pertama, yakni
              2,5 juta penerima," bebernya. Pada penyaluran subsidi gaji/ upah tahap pertama, sambungnya,
              jumlah rekening yang tidak dapat disalurkan sebanyak 15.659 rekening penerima.

              Bantuan  tidak  dapat  disalurkan,  karena  adanya  duplikasi  rekening,  rekening  sudah  tutup,
              rekening pasi/, rekening tidak valid, rekening telah dibekukan, dan rekening tidak sesuai dengan
              NIK. Sedangkan rekening yang masih dalam proses penyaluran 173.367 penerima.

              "Kami meminta BPJS TK untuk berkomunikasi dengan stakeholder untuk segera menyelesaikan
              persoalan pelaporan data rekening sebagaimana dimaksud," imbuhnya. Dia mengimbau kepada
              pemberi  kerja/  perusahaan  beserta  para  pekerja  untuk  membangun  komunikasi  dan  dialog
              terkait  data  rekening  para  pekerja  guna  memastikan  tidak  ada  kesalahan  dalam  pelaporan
              rekening ke BPJS Ketenagakerjaan.

              Sehingga penyaluran subsidi gaji/ upah tepat sasaran. "Kami menargetkan subsidi gaji/ upah
              dapat  disalurkan  kepada  penerima  secara  keseluruhan,  yakni  15,7  juta  penerima  pada
              pertengahan September 2020. Untuk itu, kami mohon kerja sama semua pihak, baik BPJS TK,
              perusahaan,  maupun  pekerja,  untuk  membangun  komunikasi  dan  dialog  yang  intensif  dan
              harmonis terkait bantuan subsidi gaji/ upah ini," sarannya.

              Sebelumnya,  Anggota  Komisi  IX  DPR  Saleh  Par-taunan  Daulay  mengatakan,  jumlah  pekerja
              informal yang gajinya jauh di bawah Rp5 juta jumlahnya lebih banyak. Data dari Badan Pusat
              Statistik (BPS) per Agustus 2019, jumlah pekerja informal di Indonesia mencapai 70,49 juta
              orang.

              Sementara sebanyak 15,7 juta calon penerima BLT Pekerja adalah mereka yang gajinya di bawah
              Rp5 juta dan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Bagaimana mereka yang bekerja
              sebagai sopir dan sepi penumpang. Kemudian mereka yang penghasilannya kecil seperti petani,
              nelayan, pedagang asongan, guru honorer dan ojek online," tanyanya.

              Dia meminta agar pemerintah tidak hanya melihat persoalan ini dari kacamata di kota-kota besar
              seperti Jakarta saja. "Lihat guru madrasah, guru ngaji sore, itu gajinya enggak jelas, amal akhirat
              saja itu, itu yang terjadi. Bagaimana pengasuh panti asuhan, itu enggak dipikirkan, pengasuh
              panti  swasta  itu  kecil  sekali  gajinya.  Bagaimana  mereka  yang  penghasilannya  hari  ini  hanya
              untuk mencukupi hari esok," bebernya.

              Dia menambahkan, BLT pekerja yang muncul sebagai respons atas pandemi Covid-19 dinilai
              sebagai  program  yang  bagus.  Namun,  penyaluran  bantuan  ini  harus  tepat  sasaran  dan
              mencerminkan rasa keadilan. "Ini program bagus, harus memperhatikan sisi keadilan. Ini amanat
              Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
              Maka itu, pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan agar menceritakan
              kepada  publik  alasan  mereka  yang  berhak  menerima  bantuan  hanya  yang  terdaftar  sebagai
              peserta  BPJS  TK.  "Harus  tepat  sasaran.  Kalau  mendapatkan  semua  akan  kita  dukung
              sepenuhnya. Tapi kalau ada yang tidak terima ini masalah," kritisnya, (nas)







                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49