Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 140
Judul Mimpi TKW Asal Cianjur Membangun Rumah untuk Orangtua Kandas,
Pulang dari Malaysia dalam Peti Mati
Nama Media jabar.tribunnews.com
Newstrend Pemulangan PMI Malaysia
Halaman/URL https://jabar.tribunnews.com/2021/06/20/mimpi-tkw-asal-cianjur-
membangun-rumah-untuk-orangtua-kandas-pulang-dari-malaysia-
dalam-peti-mati
Jurnalis Ferri Amiril Mukminin
Tanggal 2021-06-20 10:43:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Resti Mahesati (23) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung Karang Anyar, Desa
Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur , meninggal dunia di Serdang Malaysia.
Jenazah akhirnya tiba di rumah duka, Jumat (18/6/2021) malam sekitar pukul 23:30 WIB.
MIMPI TKW ASAL CIANJUR MEMBANGUN RUMAH UNTUK ORANGTUA KANDAS,
PULANG DARI MALAYSIA DALAM PETI MATI
Laporan Wartawan TribunJabar.id , Ferri Amiril Mukminin TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Resti
Mahesati (23) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung Karang Anyar, Desa
Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur , meninggal dunia di Serdang Malaysia
Jenazah akhirnya tiba di rumah duka, Jumat (18/6/2021) malam sekitar pukul 23:30 WIB.
Resti sudah bekerja di Malaysia selama hampir tiga tahun dan hasil diagnosa rumah sakit
Serdang Malaysia , Resti meninggal karena mengalami sakit lambung .
Solihin (50), ayah Resti mengatakan, anaknya pada bulan Ramadan sempat ingin pulang karena
mengalami sakit lambung , tapi tidak bisa karena terkendala Covid-19.
"Iya sempat ingin pulang dulu, tapi tidak bisa. Sakitnya masih baru dan sempat dirawat selama
14 hari di rumah sakit sebelum meninggal dunia ," katanya.
Solihin mengatakan, anaknya bekerja di Malaysia dengan tujuan ingin membantu keluarganya
dan memperbaiki rumah. Namun, rumah belum selesai Resti sudah meninggal dunia .
"Bekerja untuk membantu orang tua. Sebelumnya sih dia tidak punya riwayat sakit lambung ,
pas bulan puasa ngeluh sakitnya," kata Solihin.
139