Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 142
Judul Alumni Kartu Prakerja: Yang Paling Penting Bukan Insentif, Tapi Ilmu
Nama Media detik.com
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5612919/alumni-kartu-prakerja-yang-
paling-penting-bukan-insentif-tapi-ilmu
Jurnalis Angga Laraspati
Tanggal 2021-06-20 10:27:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Salah satu alumni Program Kartu Prakerja gelombang 6, Abdul Jalal merasakan manfaat dan
modal yang didapatkan selama mengikuti Program Kartu Prakerja. Manfaat dan modal yang
didapat tersebut digunakan Jalal untuk membangun sebuah usaha kuliner bernama 'Martabak
Move On'.
ALUMNI KARTU PRAKERJA: YANG PALING PENTING BUKAN INSENTIF, TAPI ILMU
Salah satu alumni Program Kartu Prakerja gelombang 6, Abdul Jalal merasakan manfaat dan
modal yang didapatkan selama mengikuti Program Kartu Prakerja. Manfaat dan modal yang
didapat tersebut digunakan Jalal untuk membangun sebuah usaha kuliner bernama 'Martabak
Move On'.
Pengalaman patah hati bagi kebanyakan orang mungkin hanya membawa kesedihan, tapi bagi
Jalal justru pengalaman itu menginspirasi dirinya dalam membangun usaha kuliner dengan nama
tersebut.
"Sebenarnya yang paling penting dari Program Kartu Prakerja bukan insentifnya, tapi ilmunya.
Hanya karena belajar cara mengocok telur dengan benar, sekarang martabak saya jadi lebih
enak," kata Jalal dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6/2021).
Sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja, Jalal memang sudah menjalankan usaha kuliner.
Namun, usaha tersebut belum terlalu berhasil.
Merasa membutuhkan tambahan pengetahuan dalam berjualan dan mengolah makanan, Jalal
memutuskan untuk mengikuti Program Kartu Prakerja. Adapun pelatihan yang diambil Jalan
antara lain 'Membuat Banana Coco Roll' dan 'Sukses Jual Beli Marketing di Media Sosial'.
Apa yang dilakukan oleh Jalal mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan
141