Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JUNI 2021
P. 146
Judul Program Kartu Prakerja Terbukti Atasi 3 Masalah Utama
Ketenagakerjaan RI
Nama Media merdeka.com
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/program-kartu-prakerja-terbukti-
atasi-3-masalah-utama-ketenagakerjaan-ri.html
Jurnalis Dwi Aditya Putra
Tanggal 2021-06-20 10:01:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Kondisi ketenagakerjaan Indonesia sebelum masa pandemi Covid-19 masih ditandai dengan tiga
permasalahan mendasar. Di antaranya adalah rendahnya produktivitas kerja, minimnya daya
saing tenaga kerja, serta tingginya skill gap atau mismatch antara supply dan demand tenaga
kerja. Kondisi ini semakin diperparah dengan dampak pandemi Covid-19 pada dunia usaha, yang
mengakibatkan terjadi pemutusan hubungan kerja sehingga jumlah pengangguran meningkat.
PROGRAM KARTU PRAKERJA TERBUKTI ATASI 3 MASALAH UTAMA
KETENAGAKERJAAN RI
- Kondisi ketenagakerjaan Indonesia sebelum masa pandemi Covid-19 masih ditandai dengan
tiga permasalahan mendasar. Di antaranya adalah rendahnya produktivitas kerja, minimnya daya
saing tenaga kerja, serta tingginya skill gap atau mismatch antara supply dan demand tenaga
kerja.
Kondisi ini semakin diperparah dengan dampak pandemi Covid-19 pada dunia usaha, yang
mengakibatkan terjadi pemutusan hubungan kerja sehingga jumlah pengangguran meningkat.
Vice President Director PT Qerja Manfaat Bangsa Reynata, Sumarna mengatakan, bahwa
kehadiran Program Kartu Prakerja bukan sebuah hal yang mendadak, namun merupakan desain
besar pemerintah untuk merespon masalah mismatch di dunia ketenagakerjaan sejak era 1990-
an.
Persoalan mismatch di dunia kerja tak hanya mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran
karena minimnya kualifikasi pencari kerja, tapi juga berdampak negatif pada industri.
"Di era kompetisi global seperti ini, mereka sangat dirugikan karena gagal memperoleh tenaga
kerja yang berkompeten. Akibatnya, produktivitas dan daya saing industri kita pun jadi sangat
rendah," ungkapnya di Jakarta , Minggu (19/6).
145