Page 199 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 199

kasus  suap  Akil  pada  2013.  Dalam  putusan  kasus  itu,  Zainudin  Amali  disebut  melakukan
              komunikasi dengan Akil untuk kepentingan sengketa Pilkada Jawa Timur. Saat itu dia sedang
              menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur.

              4.  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi  Birokrasi,  Tjahjo  Kumolo  (34%)
              Tjahjo Kumolo juga menjadi satu di antara menteri yang layak diganti versi survei IPO.

              Politikus  asal  PDI-Perjuangan  itu  menjadi  sosok  yang  dipertahankan  Jokowi  dalam  periode
              keduanya. Ia hanya berpindah kementerian. Di era Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo menjabat sebagai
              Menteri Dalam Negeri.

              5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%) Masih merujuk hasil survei IPO,
              sebanyak 29 persen responden menganggap Menkominfo, Johnny G Plate juga perlu diganti.

              Johnny G Plate adalah politikus Partai NasDem yang diangkat menjadi menteri oleh Jokowi di
              kabinet Indonesia Maju. Berasal dari kalangan partai membuat beberapa kalangan meragukan
              Johnny G Plate yang tidak memiliki latar belakang industri telekomunikasi atau yang berkaitan
              dengan Kominfo. Beberapa waktu lalu, Johnny G Plate menuai sorotan saat mengkritik Netflix
              yang  dinilai  lebih  banyak  menyediakan  konten  asing  dibanding  film  dalam  negeri.  Bahkan,
              Johnny  G  Plate  meminta  agar  Netflix  tidak  memuat  film  atau  serial  original  produksi  luar
              Indonesia.  "Kita  minta  Netflix  original  jangan  dulu,  lah  di  Indonesia,  gunakan  dulu  hasil
              kreativitas anak Indonesia sendiri dulu, kalau bisa," kata dia. Pernyataan ini mendapat kritikan
              dari warganet. Banyak di antara mereka mengatakan, film Indonesia sudah banyak tersedia di
              Netflix, meski tidak sebanyak film-film asing.

              6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%) Nama menteri lain
              yang dilayak diganti adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki.

              Sama  seperti  Yasonna  Laoly  dan  Tjahjo  Kumolo,  Teten  Masduki  adalah  menteri  dari  PDI-
              Perjuangan. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak
              2 September 2015. Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan
              Luhut Panjaitan. Namun, Teten Masduki kena reshuffle dan mengakhiri jabatannya sebagai KSP
              pada 17 Januari 2018. Jabatan Teten Masduki akhirnya diisi oleh Moeldoko hingga kini.

              7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%) Nama menteri selanjutnya yang dianggap layak
              diganti adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

              Syahrul Yasin Limpo adalah mantan Gubernur Sulawesi Selatan sekaligus Partai NasDem. Namun
              sebelum di Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo mengawali karier politiknya sebagai kader Partai
              Golkar. Ia sempat hijrah ke PDI-Perjuangan selama dua tahun sebelum akhirnya kembali ke
              Golkar.

              8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%) Masih dari survei IPO, nama
              menteri lain yang dianggap layak diganti adalah Siti Nurbaya.
              Dalam kabinet, ini adalah kali kedua Siti Nurbaya Bakar menjadi menteri. Di periode pertama
              Jokowi, Siti Nurbaya menjabat sebagi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tugasnya pun
              kembali berlanjut saat Jokowi kembali jadi presiden untuk kedua kali.

              9. Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (19,3%) Menteri sekaligus petinggi partai
              yang dianggap layak diganti adalah Airlangga Hartarto.

              Ketua umum Partai Golkar tersebut saat ini menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian. Ia
              adalah  menteri  petahana  yang  kembali  dipanggil  Jokowi  dalam  Kabinet  Indonesia  Maju.
              Airlangga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.
              Namanya sempat disorot lantaran memerintahkan secara mendadak kepada Kepala Bulog, Budi

                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204