Page 195 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 195

ANWAR SANUSI: NILAI-NILAI ETIKA PEMERINTAH HARUS JADI LANDASAN MORAL
              ASN
              JAKARTA - Kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan negara, merupakan salah satu
              kunci sukses sistem pemerintahan yang akuntabel dan bebas KKN.

              Tingginya tuntutan dan harapan masyarakat kepada aparat pemerintah, tidak mengherankan
              etika dan etiket Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menjadi sorotan tajam.

              Menurut  Sekjen  Kemnaker  Anwar  Sanusi  untuk  menghadapi  tantangan  tersebut,  lembaga
              pemerintahan perlu mengakselerasi implementasi etika dan etiket penyelenggara negara yaitu
              ASN dalam pelaksanaan pemerintahan.

              "Nilai-nilai  etika  pemerintah  harus  menjadi  landasan  moral  bagi  ASN  penyelenggara
              pemerintahan  dan  menjadi  policy  guidance  (pedoman  kebijakan)  oleh  administrator  negara
              dalam  membuat  dan  menjalankan  kebijakan,"  kata  Sekjen  Anwar  Sanusi  saat  memberikan
              arahan  sekaligus  membuka  Webinar  bertema  'Etika  dan  Etiket  Pergaulan  Profesional  ASN
              Kemnaker' yang diselenggarakan oleh Pusdiklat SDM Kemnaker di Jakarta, Rabu (14/4).

              Anwar Sanusi mengatakan, masih ada pandangan masyarakat atau stigma yang dialamatkan
              ASN atau birokrasi pemerintahan.

              Adanya stigma ASN tidak efisien, tidak efektif, tidak produktif, dan tidak mengoptimalkan kinerja
              karena ASN cenderung melakukan hal-hal instruktif.
              "Apalagi  ASN  tersebut  memiliki  bawahan.  Padahal  pandangan  masyarakat  tersebut  tidak
              selamanya benar," ujar dia.

              Anwar  Sanusi  tak  mengelak,  memang  tidak  mudah  mengubah  stigma  yang  melekat  di
              masyarakat menyangkut birokrasi.

              Dia menyebut untuk mengubahnya, kalangan ASN harus merumuskan langkah strategis dan
              taktis menyangkut tata kelola birokrasi, agar dapat mencerminkan tata kelola yang baik.

              "Kami  bisa  membangun  gedung,  infrastruktur-infrastruktur  fisik.  Tetapi  membangun
              suprastruktur, terutama SDM bukan perkara mudah," ujar Anwar Sanusi.

              Anwar  Sanusi  menegaskan  inti  dari  reformasi  adalah  reformasi  SDM  yang  merupakan  unsur
              utama dari birokrasi dengan menyentuh pola pikir. Sebab, lanjut dia, pola pikir yang menjadi
              dasar seseorang bertindak, ditentukan oleh nilai-nilai yang menjadi referensinya.

              "Ketika  kita  menjalankan  transformasi  perubahan,  maka  kita  harus  merubah  nilai-nilai  yang
              menjadi  bekal  ASN.  Saya  harap  pelan-pelan  menggeser  stigma,  menjadi  karya  prima  yang
              ditentukan dari dasar nilai etika dan etiket yang menjadi referensi," ujar Anwar Sanusi.

              Dia juga menyebut beberapa etiket penting yang seharusnya dilakukan oleh ASN. Di antaranya
              nilai profesionalitas, integritas, respectful (menghormati dan menghargai pihak lain secara baik
              dan  wajar),  dan  cooperative  (kebersamaan,  suka  menolong  pihak  lain  yang  memang
              membutuhkan pertolongan).

              "Apa yang kita diskusikan hari ini, saya menginginkan nantinya akan menjadi nilai-nilai yang
              akan bisa diciptakan secara bersama. Kalau kita memiliki nilai bersama, common values maka
              kami mudah untuk mensikapi apapun terkait karya dan kerja kita," beber dia.

              Sementara Narasumber Webinar Sandra Erawanto, memaparkan pencitraan diri positif dan etika
              pergaulan profesi ASN. Menurut Widyaswara Ahli Muda Kemsetneg itu, tujuan pencitraan diri


                                                           194
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200