Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 190
Judul Presiden KSPSI Desak Sanksi Perusahaan Penunggak THR
Nama Media rri.co.id
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://rri.co.id/ekonomi/1024874/presiden-kspsi-desak-sanksi-
perusahaan-penunggak-thr
Jurnalis Rini Hairani
Tanggal 2021-04-14 20:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 10.000.000
News Value Rp 30.000.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI))
Sampai saat ini masih ada perusahaan yang mencicil THR dari tahun 2020, karena itu harus ada
ketegasan dari pemerintah untuk bisa memberikan sanksi tegas kalau ada perusahaan yang tidak
melakukan kewajibannya dengan baik. Sampai hari ini belum ada sanksi apapun
neutral - Andi Gani Nena Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI))
Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini, Menaker (Kemenaker) akan segera mengeluarkan
kebijakan baru bahwa satgas THR yang sudah dibentuk oleh manajer akan diisi oleh konfederasi
buruh dan juga Apindo
Ringkasan
Pemerintah didesak memberikan sanski kepada perusahaan yang menunggak pembayaran
tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja. Desakan itu disampaikan Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea usai bertemu Presiden Joko
Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/4/2021).
PRESIDEN KSPSI DESAK SANKSI PERUSAHAAN PENUNGGAK THR
Jakarta: Pemerintah didesak memberikan sanski kepada perusahaan yang menunggak
pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja.
Desakan itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi
Gani Nena Wea usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,
Rabu (14/4/2021).
"Sampai saat ini masih ada perusahaan yang mencicil THR dari tahun 2020, karena itu harus ada
ketegasan dari pemerintah untuk bisa memberikan sanksi tegas kalau ada perusahaan yang tidak
melakukan kewajibannya dengan baik. Sampai hari ini belum ada sanksi apapun," kata Andi,
Rabu (14/4/2021).
189